ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED PADA PEMBELAJARAN TREFFINGER DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA


Rika Munjayanah , 4101412108 (2016) ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED PADA PEMBELAJARAN TREFFINGER DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4101412108.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (968kB) | Preview

Abstract

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah berpikir kreatif. Pada kenyataannya, kemampuan berpikir kreatif siswa Indonesia rendah. Untuk mengembangkan kreativitas siswa perlu memahami proses berpikir kreatifnya dan berbagai faktor yang mempengaruhi, serta melalui latihan yang tepat. Pembiasaan menyelesaikan masalah open-ended dan pembelajaran Treffinger dapat mengembangkan atau meningkatkan kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII dalam menyelesaikan masalah open-ended ditinjau dari Adversity Quotient siswa dan hambatan berpikir kreatif yang dialami. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek penelitiannya diambil dua siswa dari tiap-tiap tipe Adversity Quotient (AQ) dari kelas VIII-E SMP Negeri 18 Semarang. Metode pengumpulan data meliputi metode dokumentasi, tes berpikir kreatif matematis, skala penggolongan tipe Adversity Quotient (AQ rendah/ Quitters, AQ sedang/ Campers, dan AQ tinggi/ Climbers), dan wawancara proses dan hambatan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan hasil penggolongan tipe Adversity Quotient, AQ rendah (Quitters) tidak dapat dijadikan subjek penelitian karena hanya satu siswa yang memiliki tipe tersebut. Proses berpikir kreatif pada penelitian ini meliputi tahap mensintes ide, membangun ide, merencanakan penerapan ide, dan menerapkan ide. Tiga indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, flesibilitas, dan kebaruan berada pada tahap membangun ide. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada tahap mensintesis ide, pengetahuan yang dimiliki siswa AQ sedang (Campers) dan AQ tinggi (Climbers) adalah rumus yang sesuai dan apa yang diketahui (ukuran dan unsur-unsur bangun yang diketahui serta ide AQ sedang (Campers) dan AQ tinggi (Climbers) muncul berdasar rumus dan jenis bangun ruang yang diketahui dan cenderung berdasar gambar dan jenis bangun ruang yang digabung menjadi bangun lain; (2) pada tahap membangun ide, AQ sedang (Campers) fleksibel, cenderung fasih, dan cendrung baru dalam memunculkan ide, sedangkan AQ tinggi (Climbers) fleksibel, fasih, dan baru dalam memunculkan ide; (3) pada tahap merencanakan penerapan ide, AQ sedang (Campers) cenderung lancar dalam memunculkan ide dan AQ tinggi (Climbers) lancar dalam memunculkan ide; (4) pada tahap menerapkan ide, AQ sedang (Campers) cenderung mengalami kesalahan, dan cenderung dapat memperbaiki kesalahannya dan AQ tinggi (Climbers) cenderung mengalami kesalahan, ketika mengalami kesalahan cepat dan tepat dalam memperbaikinya

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: proses berpikir kreatif, masalah Open-Ended, pembelajaran Treffinger, Adversity Quotient.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > Problem Based Learning
L Education > Special Education > Mathematics Education
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 10 Jan 2018 13:11
Last Modified: 10 Jan 2018 13:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29026

Actions (login required)

View Item View Item