EVALUASI TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT BEBAN LALU LINTAS DI JALAN LINGKAR WELERI KABUPATEN KENDAL


Woro Yuniarti , 5113412018 (2016) EVALUASI TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT BEBAN LALU LINTAS DI JALAN LINGKAR WELERI KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5113412018.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (6MB) | Preview

Abstract

Kerusakan yang terjadi pada struktur perkerasan lentur pada daerah jalan Lingkar Weleri Kendal diindikasikan akibat adanya kelebihan beban kendaraan yang melintas. Pada tugas akhir ini menyajikan mengenai perhitungan dari beban yang bekerja berdasarkan asumsi beban dinamis repetitive. Salah satu yang diamati adalah perubahan nilai ESAL pada perencanaan perkerasan lentur. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, kerusakan jalan yang terjadi dapat diminimalisir apabila menggunakan perencanaan menggunakan nilai ESAL, tetapi kenyataannya di lapangan masih banyak terjadi kerusakan karena beban yang melewati jalan tersebut. Beban bergerak (beban dinamis) kendaraan tersebut akan dikorelasikan menjadi DEF (Dynamic Esal Factor), kemudian DEF tersebut akan menggantikan nilai ESAL untuk perencanaan tebal perkerasan jalan. Jalan lingkar Weleri sering didominasi oleh kendaraan berat, sehingga menimbulkan beban berlebih (overload), apabila dengan beban bergerak terutama pada perkerasan lentur (flexible pavement). Perkerasan lentur (flexible pavement) bersifat tidak kaku dan seharusnya tidak menahan beban yang berlebih, agar umur rencana tercapai. Pengaruh beban dinamis sangat signifikan pada perkerasan lentur mulai dari beban yang ditimbulkan, hasil tebal perkerasan akibat beban dinamis tersebut, dan rencana anggaran biaya nya juga berbeda. Untuk itu perencanaan perkerasan lentur harus menggunakan asumsi beban dinamis,agar kerusakan jalan dapat dimimalisir. Output dari alat seismic monitoring adalah percepatan partikel tanah akibat beban kendaraan. Berdasarkan penelitian di Jalan Lingkar Weleri, Kabupaten Kendal, percepatan partikel tanah akibat beban kendaraan terendah adalah motor, dengan nilai 0,001497 m/s2, sedangkan tertinggi adalah truk semitrailer, dengan nilai 0,012212 m/s2. Untuk beban kendaraan bergerak secara berulang diilustrasikan dengan jumlah getaran frekuensi tiap jenis kendaraan, nilai frekuensi getaran kendaraan terendah adalah motor, dengan nilai 23,047 Hz, sedangkan tertinggi adalah truk gandengan, dengan nilai 56,570 Hz. Serta posisi perletakkan alat sensor seismic monitoring mempengaruhi besarnya percepatan partikel tanah akibat beban kendaraan. Posisi terbesar dengan meletakkan alat sensor di bawah tebal perkerasan jalan. Hasil nilai ESAL kendaraan ringan, mobil adalah 0,00045, sedangkan untuk DEF kendaraan ringan, mobil adalah 0,02064. Dan tebal perkerasan jalan lentur menggunakaan perencanaan beban ESAL adalah 32 cm, sedangan menggunakan perencanaan DEF adalah 78 cm.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Beban Statis, Beban Dinamis, Kerusakan Jalan, Faktor ESAL,DEF, Alat Seismic Monitoring, Perletakan Alat Sensor Seismic Monitoring, Struktur Perkerasan Jalan Lentu
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Sipil, D3
Depositing User: Akhmad Abdul Hakim
Date Deposited: 13 Nov 2017 14:31
Last Modified: 13 Nov 2017 14:31
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27444

Actions (login required)

View Item View Item