PEMBUATAN ETANOL DARI LIMBAH KULIT JERUK BALI: HIDROLISIS MENGGUNAKAN SELULASE DAN FERMENTASI DENGAN YEAST
Ratih Ciptasari, 5511312018 (2015) PEMBUATAN ETANOL DARI LIMBAH KULIT JERUK BALI: HIDROLISIS MENGGUNAKAN SELULASE DAN FERMENTASI DENGAN YEAST. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (829kB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan bahan bakar semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah populasi dan aktivitas manusia. Oleh karena itu dibutuhkan sumber energi alternatif dengan bahan dasar yang terdapat di Indonesia dan belum termanfaatkan. Salah satu alternatif pengganti bahan bakar minyak adalah bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol bersumber dari gula sederhana, amilum dan selulosa. Jeruk bali merupakan tanaman buah yang mengandung banyak komponen nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selama ini hampir 50% kulit jeruk bali belum sepenuhnya termanfaatkan. Salah satu kandungan kulit jeruk adalah karbohidrat, selulosa, dan glukosa. Selulosa yang terkandung dalam kulit jeruk sebesar 5,36%. Sedangkan dalam kulit jeruk bali memiliki kandungan selulosa yang hampir sama dengan kulit jeruk, yaitu ± 5,36%. Selulosa dalam kulit jeruk bali dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol dengan melalui proses hidrolisis, fermentasi dan distilasi. Dalam penelitian ini memanfaatkan kembali kulit jeruk bali yang telah diekstrak atsiri dan pektinnya pada penelitian terdahulu. Pemanfaatan limbah kulit jeruk bali tersebut adalah untuk membuktikan bahwa limbah kulit jeruk bali yang telah diambil atsiri dan pektinnya masih dapat dimanfaatkan lagi. Pada percobaan, selulosa dalam kulit jeruk bali dihidrolisis secara enzimatik menggunakan enzim selulosa dengan variasi penambahan enzim 3, 5, 7 dan 9 ml. Konsentrasi gula dalam hidrolisat diuji dengan metode titrasi fehling dan menghasilkan konsentrasi gula maksimal sebesar 0,0163 M pada variasi penambahan enzim 9 ml. Setelah itu, dilakukan fermentasi menggunakan Saccharomyses cerevisiae/yeast selama 5 hari. Larutan etanol hasil fermentasi dipisahkan dari residu, kemudian etanol dipisahkan dari larutan dengan distilasi pada suhu 90oC. Hasil optimum kadar etanol diperoleh pada variasi penambahan enzim 7 ml dan 9 ml, yaitu sebesar 40,298% dengan densitas etanol 0,95048 g/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol dapat dihasilkan dari limbah kulit jeruk bali melalui proses hidrolisis menggunakan enzim selulase, fermentasi dengan yeast dan distilasi, menghasilkan kadar etanol tertinggi sebesar 40,298%. Semakin banyak katalis enzim yang ditambahkan maka semakin tinggi konsentrasi gula dan semakin besar kadar etanol yang terbentuk pada waktu yang sama.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | etanol, fermentasi, hidrolisis, selulosa |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia D3 |
Depositing User: | titin fitriyani unnes |
Date Deposited: | 12 Nov 2015 00:36 |
Last Modified: | 12 Nov 2015 00:36 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21367 |
Actions (login required)
View Item |