PERKEMBANGAN KOTA AMBARAWA PADA MASA KOLONIAL TAHUN 1831 – 1942
Ega Arkananta Bhagaskara, 3111417021 (2024) PERKEMBANGAN KOTA AMBARAWA PADA MASA KOLONIAL TAHUN 1831 – 1942. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
| 
              
PDF
 - Published Version
   Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy  | 
          
Abstract
Ambarawa adalah sebuah kota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Semarang. Letaknya yang secara geografis berada di sekitar berbagai dataran tinggi dan lembah pegunungan, menjadikan wilayah Ambarawa cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Ambarawa juga menjadi jalur penghubung antara pelabuhan utama Semarang, dan wilayah – wilayah pedalaman Jawa lainnya, seperti Magelang dan Yogyakarta. Atas alasan inilah, Ambarawa merupakan salah satu lokasi strategis yang dalam perkembangannya mendapatkan pembangunan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Selama masa kolonial, Ambarawa telah mengalami berbagai tahap perkembangan, mulai dari sebagai basis militer, lahan perkebunan dan gudang komoditas, hingga menjadi kota kecil dengan hiruk pikuk kehidupan masyarakat. Permasalahan yang dikaji adalah : Apa saja aturan dan pembangunan oleh Pemerintah Kolonial yang mempengaruhi Ambarawa antara tahun 1830 - 1903. Bagaimana kondisi kota Ambarawa tahun 1903 – 1942. Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah, dengan beberapa tahap yaitu : Heuristik mencari dan mengumpulkan jejak – jejak sejarah dari arsip, surat kabar, dan berbagai literatur. Kritik sumber yaitu dengan kritik ekstern dan kritik intern. Interpretasi menghubungkan antara fakta satu dengan lainnya. Historiografi penulisan cerita sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa antara tahun 1830 – 1903, Ambarawa mengalami perubahan akibat pembangunan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pembangunan ini berupa : Benteng Willem I dan tangsi militer disekitarnya, Stasiun Willem I, dan berbagai perkebunan mulai dari perkebunan era tanam paksa hingga perkebunan swasta pasca kebijakan Agrariasche Wet . Kemudian, antara tahun 1903 – 1942, Ambarawa berkembang menjadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang cukup padat dan beragam. Mulai dari penduduk pribumi atau bumiputera asli sekitar Ambarawa maupun pendatang, bangsa Eropa, orang Cina, dan orang Timur Asing
| Item Type: | Thesis (Under Graduates) | 
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Ambarawa; Perkembangan; Kota | 
| Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform | 
| Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Pendidikan Sejarah, S1 | 
| Depositing User: | dwi setyo hastaningsih | 
| Date Deposited: | 18 Mar 2025 03:28 | 
| Last Modified: | 18 Mar 2025 03:28 | 
| URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66787 | 
Actions (login required)
![]()  | 
        View Item | 
                          