HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG


Retno Purwaningsih, 6450408044 (2012) HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG]
Preview
PDF (HUBUNGAN ANTARA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN DIARE DI DAERAH PASKA BENCANA DESA BANYUDONO KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG)
Download (14MB) | Preview

Abstract

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia dengan rata‐rata letusan 2,4‐7 tahun sekali. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 yang mengakibatkan korban meninggal, hilangnya mata pencaharian masyarakat, rusaknya bangunan tempat tinggal, fasilitas umum, sarana prasarana jalan, timbulnya penyakit menular salah satunya adalah diare. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Apabila faktor lingkungan (terutama air) tidak memenuhi syarat kesehatan karena tercemar bakteri didukung dengan perilaku manusia yang tidak sehat seperti pembuangan tinja tidak higienis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya, maka dapat menimbulkan kejadian diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penyediaan air minum dan perilaku higiene sanitasi dengan kejadian diare di daerah paska bencana Desa Banyudono Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh warga Desa Banyudono yang didiagnosis diare oleh Puskesmas Dukun dari bulan Nopember 2010 sampai Maret 2012 dan bukan penderita diare yang tinggal Desa Ketunggeng. Sampel penelitian yaitu 29 kasus dan 29 kontrol. Instrumen penelitian berupa kuesioner, lembar checklist, dan peralatan untuk pengambilan sampel air minum. Hasil uji chi-square sebagai berikut: (1) Kualitas mikrobiologis air minum (p=0,033, OR=3,231); (2) Kuantitas air bersih (p=0,002, OR=5,971); (3) Kondisi fisik sumber penyedia air minum (p=0,286); (4) Kondisi fisik tempat pembuangan sampah (p=0,017, OR=3,719); (5) Kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar menggunakan air bersih dan sabun (p=0,035, OR=3,148); (6) Kebiasaan tempat buang air besar di jamban milik sendiri (p=0,004, OR=5,143); (7) Kebiasaan membuang sampah (p=0,594); (8) Kebiasaan menutup hidangan makanan (p=0,269). Saran untuk Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kondisi sanitasi rumah dan personal hygiene dengan mengurangi risiko terhadap penularan penyakit diare. Bagi pemerintah Kabupaten Magelang diharapkan dapat mensuplai air bersih yang mencukupi untuk warga Desa Banyudono, membangunkan sarana penyediaan air bersih baru yang kualitas dan kuantitasnya baik sehingga kesehatan masyarakat Desa Banyudono tetap terjaga.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Diare, Penyediaan Air Minum, Perilaku Higiene Sanitasi
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Users 22786 not found.
Date Deposited: 19 May 2014 16:26
Last Modified: 19 May 2014 16:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18517

Actions (login required)

View Item View Item