(ABSTRAK) MITOS PETILASAN PEWAYANGAN DI PEGUNUNGAN RAHTAWU KUDUS DALAM KAJIAN FOLKLOR


Diyah Kumalasari, 2102404034 (2010) (ABSTRAK) MITOS PETILASAN PEWAYANGAN DI PEGUNUNGAN RAHTAWU KUDUS DALAM KAJIAN FOLKLOR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of (ABSTRAK) MITOS PETILASAN PEWAYANGAN DI PEGUNUNGAN RAHTAWU KUDUS DALAM KAJIAN FOLKLOR] Microsoft Word ((ABSTRAK) MITOS PETILASAN PEWAYANGAN DI PEGUNUNGAN RAHTAWU KUDUS DALAM KAJIAN FOLKLOR) - Published Version
Download (89kB)

Abstract

Wayang merupakan salah satu wujud kebudayaan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa. Wayang telah ada sejak jaman kuno sekitar tahun 1500 SM dan bermula dari kepercayaan nenek moyang. Salah satu contoh tokoh wayang adalah Semar. Hingga saat ini masih ada masyarakat yang menyakini keberadaan Semar sebagai tokoh wayang yang dapat berkomunikasi dan dimintai bantuan. Fenomena tersebut antara lain dapat dilihat pada kepercayaan masyarakat di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus terhadap petilasan Semar. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana mitos tentang petilasan Hyang Semar yang ada di pegunungan Rahtawu dalam kepercayaan masyarakat di Kabupaten Kudus, (2) Bagaimana masyarakat yang mempunyai mitos tentang petilasan Hyang Semar yang ada di pegunungan Rahtawu Kabupaten Kudus, dan (3) Bagaimana fungsi mitos petilasan Semar di pegunungan Rahtawu Kudus ditinjau dari sudut pandang folklor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan pendekatan folklor. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sesepuh Desa, Kepala Desa, para informan yang mengetahui mitos petilasan pewayangan di pegunungan Rahtawu Kudus. Datanya berupa informasi tentang mitos petilasan pewayangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan sesepuh desa dan masyarakat pendukung mitos tersebut. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penyajian hasil analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos petilasan Sang Hyang Semar meliputi ciri-ciri, macam, dan fungsi. Folklor dalam mitos petilasan Sang Hyang Semar terdiri dari ciri, bentuk, dan fungsi. Saran yang dapat disampaikan yaitu: (1) sebaiknya masyarakat di Kabupaten Kudus tetap melestarikan mitos petilasan pewayangan di Desa Rahtawu karena cerita tersebut merupakan salah satu kekayaan budaya daerah khususnya di Kabupaten Kudus, (2) sebaiknya mitos petilasan pewayangan di Desa Rahtawu tetap di jaga kelestariaannya agar tidak punah seiring berjalannya waktu dan kemordenisasian, (3) penelitian mitos petilasan pewayangan di Desa Rahtawu sebaiknya dapat dijadikan oleh peneliti lain sebagai acuan dalam pengembangan penelitian folklor, dan (4) penelitian mitos petilasan pewayangan di Desa Rahtawu sebaiknya dapat digunakan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai alternatif bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa di sekolah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: mitos, petilasan semar, folklor
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Rizki Setiadi
Date Deposited: 28 Nov 2011 10:11
Last Modified: 28 Nov 2011 10:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/9817

Actions (login required)

View Item View Item