Lida Nurlaeli, 2102406023 (2011) TOPIKALISASI WACANA GEGURITAN DALAM ANTOLOGI BLEDHEG SEGARA KIDUL KARYA TURIYO RAGILPUTRA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word ( TOPIKALISASI WACANA GEGURITAN DALAM ANTOLOGI BLEDHEG SEGARA KIDUL KARYA TURIYO RAGILPUTRA ) - Published Version Download (49kB)

Abstract

Nurlaeli, Lida. 2010. Topikalisasi Wacana Geguritan dalam Antologi Bledheg Segara Kidul. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Widodo. Pembimbing II: Nur Fatehah, S.Pd., M.A. Kata Kunci: topikalisasi, wacana, geguritan. Puisi adalah bentuk karya sastra yang oleh penyair atau penulisnya umumnya menempatkan bahasa sebagai media representasinya. Melalui media bahasa, penyair menyampaikan gagasan-gagasan yang ada dipikirannya serta meluapkan apa yang ia rasakan. Demikian pula yang dilakukan oleh Turiyo Railputra sebagai seorang penyair yang menuangkan gagasan dalam geguritan-geguritannya yang selanjutnya disatukannya dalam buku kumpulan geguritan yang berjudul Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul. Geguritan-geguritan tersebut merupakan suatu wacana yang memiliki kesatuan yang utuh dilihat dari struktur semantisnya, yaitu komponen yang membangun makna geguritan. Oleh karena itu, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana topikalisasi wacana geguritan dalam Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan topikalisasi wacana dalam Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang diperkuat dengan deskriptif kuantitatif dalam penyajiannya, yaitu yang disebut dengan eklektik. Data dalam penelitian ini berupa geguritan yang terdapat berjumlah 101 geguritan mulai tahun 1987 sampai 2007. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku yang berupa kumpulan/antologi geguritan yang berjudul Bledheg Segara Kidul karya Turiyo Ragilputra. Analisis Data dilakukan dengan melihat judul, kalimat yang mewakili isi, kalimat yang figuratif, dan lain sebagainya. Selain itu, dapat ditempuh pula berdasarkan totalitas makna dalam bentuk pernyataan yang hanya terdiri dari satu dua kalimat, tetapi mampu mewakili totalitas makna yang terdapat dalam puisi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka secara keseluruhan kecenderungan topikalisasi dalam Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul dapat diklasifikasikan berikut ini: (1) nama tema meliputi kritik sosial, cinta, waktu, religiusitas, mimpi, suasana batin, misteri kehidupan, perjuangan nasib, alam, nasehat, dan kebudayaan; (2) sifat gagasan utama meliputi kestuan tunggal dan kesatuan gabungan; (3) letak gagasan utama: di awal, di akhir, dan di seluruh bagian geguritan. Berdasarkan prosentase tema, Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul memiliki kecenderungan mengangkat persoalan kritik sosial. Ide utama geguritan juga didukung adanya beberapa pilihan kata atau diksi yang memiliki kecenderungan fungsi untuk memperkuat atau memberi penekanan gagasan yang ada dalam geguritan-geguritan. Ruang lingkup penelitian ini baru terbatas pada topikalisasi sehingga perlu diimbangi dengan penelitian lanjutan guna memperluas, memperdalam, dan mendeskripsikan Antologi Geguritan Bledheg Segara Kidul. Selain itu, geguritan-geguritan yang ada sarat akan makna, pesan serta amanat yang utuh sehingga diharapkan dapat menjadi cerminan dan memberi manfaat kepada masyarakat dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Available Versions of this Item

• TOPIKALISASI WACANA GEGURITAN DALAM ANTOLOGI BLEDHEG SEGARA KIDUL KARYA TURIYO RAGILPUTRA. (deposited 28 Nov 2011 07:53)
  • TOPIKALISASI WACANA GEGURITAN DALAM ANTOLOGI BLEDHEG SEGARA KIDUL KARYA TURIYO RAGILPUTRA. (deposited 28 Nov 2011 07:53) [Currently Displayed]

Actions (login required)

View Item