PEMAKAIAN UNGKAPAN EMOSI NEGATIF MASYARAKAT KARANGAWEN DEMAK DALAM RANAH PASAR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK


Wuri Setiyo Prihatiningsih, 2150404050 (2009) PEMAKAIAN UNGKAPAN EMOSI NEGATIF MASYARAKAT KARANGAWEN DEMAK DALAM RANAH PASAR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PEMAKAIAN UNGKAPAN EMOSI NEGATIF MASYARAKAT KARANGAWEN DEMAK DALAM RANAH PASAR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK]
Preview
PDF (PEMAKAIAN UNGKAPAN EMOSI NEGATIF MASYARAKAT KARANGAWEN DEMAK DALAM RANAH PASAR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Selain untuk media komunikasi, bahasa juga dapat digunakan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dan segala hal yang dirasakan untuk diungkapkan kepada orang lain. Melalui bahasa pula, seseorang dapat mengungkapkan emosinya baik emosi positif maupun emosi negatif. Salah satu hal yang berhubungan dengan pengungkapan emosi negatif yaitu makian. Kata-kata makian sering ditemukan dalam ranah pasar karena masyarakat pasar cenderung menggunakan bahasa yang kasar dan tidak ditutup-tutupi. Salah satu bentuk pemakaian ungkapan emosi negatif ini banyak ditemukan di pasar Karangawen Demak. Masalah yang diungkap dalam penelitian ini yaitu: (1) bentuk pemakaian ungkapan emosi negatif masyarakat Karangawen Demak dalam ranah pasar, (2) fungsi sosial pemakaian ungkapan emosi negatif masyarakat Karangawen Demak dalam ranah pasar, (3) faktor yang mempengaruhi penggunaan ungkapan emosi negatif masyarakat Karangawen Demak dalam ranah pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang diduga mengandung ungkapan emosi negatif. Data yang diambil bersumber dari tuturan masyarakat pasar Karangawen Demak baik penjual dan pembeli maupun orang-orang yang aktif berkegiatan di dalam pasar tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan metode cakap. Metode simak meliputi teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik rekam dan teknik catat dalam kartu data, sedangkan metode cakap meliputi teknik pancing dan wawancara (interview). Dalam penelitian ini, metode analisis data dilaksanakan dengan menggunakan metode padan dan agih. Teknik penyajian analisis data dilakukan secara informal. Dalam penelitian ini ditemukan (1) wujud ungkapan emosi negatif yang berupa kata tunggal, kata kompleks meliputi kata berimbuhan, kata majemuk, dan kata ulang, singkatan, frase, dan kalimat; (2) fungsi sosial mencakupi: menyampaikan perasaan hati, mengejek, menyindir, mengumpat, memanggil, menyuruh (memerintah), menasihati, menghaluskan, dan mengakrabkan; (3) faktor yang mempengaruhi pemakaian ungkapan emosi negatif yaitu faktor psikologi dan faktor sosial yang terdiri atas status sosial, tingkat pendidikan, usia, dan jenis kelamin. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi diri bagi masyarakat Karangawen Demak pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya dalam mengungkapkan emosinya pada konteks yang tepat. Peneliti juga menyarankan hendaknya penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti tingkat nilai rasa ungkapan emosi negatif yang digunakan masyarakat Karangawen Demak dalam ranah pasar berdasarkan faktor relasi (hubungan keakraban).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: ranah pasar, sosiolinguistik, ungkapan emosi negatif
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 04 Apr 2011 07:23
Last Modified: 25 Apr 2015 04:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/909

Actions (login required)

View Item View Item