Perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Tegal


Hetti Puspitasari, 3450403066 (2010) Perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Tegal. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Tegal] Microsoft Word (Perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Tegal) - Published Version
Download (56kB)

Abstract

Puspitasari, Hetti. 2010.Perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Tegal.Skripsi, Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Drs. Rustopo, S.H., M.Hum. II. Drs. Sugito, S.H, M.H.117 Hal. Kata Kunci: Perlindungan konsumen, Pasien, jasa rawat inap Keberhasilan pembangunan kesehatan menentukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peranan rumah sakit sangat penting dalam menunjang kesehatan dari masyarakat. maju mundurnya rumah sakit akan sangat ditentukan oleh keberhasilan dari pihak-pihak yang bekerja di rumah sakit, dalam hal ini dokter, perawat dan orang-orang yang berada ditempat tersebut. Dari pihak rumah sakit diharapkan mampu memahami konsumennya secara keseluruhan agar dapat maju dan berkembang. Dalam pelayanan kesehatan rumah sakit juga harus memperhatikan etika profesi tenaga yang bekerja dirumah sakit yang bersangkutan. Rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal sebagai rumah sakit yang bergerak pada jasa pelayanan kesehatan dan berkepentingan memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk kota Tegal dan sekitarnya. Untuk itu pihak rumah sakit perlu memperhatikan hak-hak dan kewajiban pasien khususnya pasien jasa rawat inap. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal? (2) Apakah kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal? (3) bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal? (2) untuk mengetahui kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal? (3) untuk mengetahui cara cara mengatasi kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan perlindungan konsumen pasien jasa rawat inap di rumah sakit umum daerah Kardinah Tegal. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sumber data dalam penelitian ini berasal dari: (a) sumber data primer, dalam hal ini berasal dari responden dan informan yang terlebih dahulu menggunakan wawancara. (b) sumber data sekunder, diperoleh dari studi kepustakaan dan syudi dokumen. Dalam penelitian penulis mengambil lokasi penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal Jl. KS. Tubun No.4 Tegal. Teknik yang digunakan untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi atau acuan segitiga yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu untuk keperluan pengecekan data sebagaimana pembanding data tersebut (Moleong, 1999:78). Teknik triangulasi yang ditempuh adalah: (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. (2) Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan pribadi. (3) Membandingkan apa yang dikatakan orang mengenai situasi peneli dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. (4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian ini yaitu bahwa perlindungan konsumen yang dilakukan oleh pemerintah denagn menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat menagtur tentang perlindungan konsumen seperti adanya Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Akan tetapi dilapangan banyak kasus yang menunjukan belum adanya upaya maksimal dalam pelaksanaan perlindungan konsumen bagi pasien. Pasal 1 UUPK telah disebutkan bahwa perlindungan konsumen adalah segala usaha yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Pelaku usaha/dokter memiliki beberapa kewajiban yang merupakan konsekuensi dari hak konsumen pasien yang telah disebutkan, maka dokter dibebankan kewajiban-kewajiban yaitu harusmemberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi; memberikan informasi pada pasien tentang tindakan medis yang akan dilakukan dan resiko yang akan terjadi akibat tindakan medis tersebut; menghormati hak-hak pasien(Ohiwutun Triana Y.A, 2007:17). Pelaksanaan hak dan kewajiban antara dokter dengan pasien dalam praktiknya harus betul-betul diperhatikan dan dilaksanakan, agar tidak terjadi kesalahan dalam praktik pelayanan kesehatan yang dapat merugikan masing-masing pihak. hal ini disebabkan kurangnya pemahaman pada masyarakat tentang hak dan kewajiban pasien. Seperti kurangnya komunikasi antara dokter dengan pasien, nasihat dokter yang kurang diperhatikan pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Komunikasi yang terjalin dengan baik memudahkan dokter dalam melakukan tindakan medis tanpa mengabaikan pendapat dari pasien disisi lain berbagai permasalahan yang timbul dapat diminimalisir dampaknya bagi dokter maupun pasien. (2) Melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan. (3) Jadwal waktu yang tepat dan konsisten darai para petugas kesehatan maupun dokter diharapkan dapat memenuhi harapan dan keinginan masyarakat selaku pasien setiap waktu tatkala sedang dibutuhkan. Dari uraian-uraian dan kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut: (1) Perlunya sosialisasi Undang-undang Perlindungan Konsumen kepada masyarakat bahwa mereka dapat meminta dan menuntut hak apabila dirugikan oleh pelaku usaha atau produsen dan sosialisasi Undang-undang Praktek Kedoteran, karena masih banyak yang belum mengetahui aturan tersebut. (2) Dokter sebagai penyelenggara utama perawatan dan pengobatan pasien di instalasi rawat inap Bertugas berdasarkan standar General Medical Counci. (3) pasien harus belajar mandiri serta mengetahui hakdan kewajiban sebagai pasien.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perlindungan konsumen, Pasien, jasa rawat inap
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
K Law > KZ Law of Nations
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Users 3264 not found.
Date Deposited: 23 Nov 2011 00:18
Last Modified: 23 Nov 2011 00:18
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/9088

Actions (login required)

View Item View Item