(ABSTRAK.pdf)Analisis perilaku Beresiko Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Pada Perlintasan Sebidang Antara Jalan Raya Dan Jalur Kereta Api (Study Kasus perlintasan sebidang di jalan Hasanudin, Semarang).


Amelia, 5101405037 (2010) (ABSTRAK.pdf)Analisis perilaku Beresiko Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Pada Perlintasan Sebidang Antara Jalan Raya Dan Jalur Kereta Api (Study Kasus perlintasan sebidang di jalan Hasanudin, Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
PDF (ABSTRAK)
Download (121kB) | Preview

Abstract

Perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api adalah lokasi yang paling rawan terjadinya kecelakaan. Perilaku pengguna jalan yang beresiko adalah salah satu penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan pada perlintasan. Adapun perilaku beresiko pada perlintasan adalah tidak mengurangi kecepatan saat melewati perlintasan, tidak berhenti sesaat, menoleh kekiri dan kekanan untuk memastikan tidak ada kereta api yang melintas, menerobos palang, berhenti dekat jalur kereta api dan berhenti pada arah yang berlawanan. Kecelakan pada perlintasan tidak hanya antara kendaraan dengan kereta api, tapi juga bisa terjadi kecelakaan antara kendaraan dengan kendaraan dan kendaraan dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan persentase perilaku tidak beresiko, perilaku beresiko dan perilaku sangat beresiko pengendara kendaraan bermotor roda dua pada perlintasan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku beresiko dan pengetahuan pengguna jalan tentang rambu-rambu peringatan yang terdapat pada perlintasan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata perilaku pengendara kendaraan bermotor roda dua saat palang pintu perlintasan dibuka adalah 0,38% berperilaku tidak beresiko, 91,02% berperilaku beresiko dan 8,6% berperilaku sangat beresiko. Sedangkan perilaku pengendara kendaraan bermotor roda dua saat palang pintu perlintasan ditutup adalah 64,99% berperilaku tidak beresiko, 26,37% berperilaku beresiko dan 8,62% berperilaku sangat beresiko. Faktor yang paling utama terjadinya perilaku beresiko pada perlintasan karena palang terlalu cepat ditutup padahal kereta apinya belum kelihatan. Pengguna jalan sudah mengetahui rambu-rambu peringatan yang terdapat pada perlintasan. Dari hasil penskoran jawaban responden didapatkan skor rata-rata 21,86 yaitu sedang dengan rentang skor 8-40. Volume lalu lintas rata-rata saat jam puncak pada perlintasan adalah 693,65 smp/jam pada arah Tanah Mas dan 770,03 smp/jam pada arah Imam Bonjol. Kondisi jalan pada perlintasan kurang baik apalagi pada musim hujan jalan sekitar perlintasan tergenang oleh air dan rambu-rambu yang terdapat pada perlintasan ini sudah mencukupi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perilaku tidak beresiko, perilaku beresiko dan perilaku sangat beresiko pengendara kendaraan bermotor roda dua pada perlintasan
Subjects: T Technology > TH Building construction
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1
Depositing User: Alvian Unnes
Date Deposited: 20 Nov 2011 14:56
Last Modified: 20 Nov 2011 14:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/9011

Actions (login required)

View Item View Item