FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2010)
Seffianti Agustin, 6450405509 (2011) FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2010). Under Graduates thesis, universitas negeri samarang.
Microsoft Word ( FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2010))
Download (59kB) |
Abstract
ABSTRAK Seffianti Agustin, 2010, Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus di Wialyah Kerja Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2010), Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing: I. Irwan Budiono,S.KM, M.Kes., II. dr. Intan Zaenafree. Kata Kunci : Kesehatan Lingkungan, Epidemiologi Penyakit Menular. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satu penyakit menular berbahaya. Di Indonesia DBD pertama kali dilaporkan tahun 1968 di Surabaya dengan 58 kasus dan kematian 24 orang (41,3%). Kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Tegal Timur meningkat di tahun 2009, tahun 2008 dengan 71 kasus (IR 10,14%), tahun 2009 meningkat 90 kasus (IR 14,35%). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian DBD. Jenis rancangan penelitian adalah kasus kontrol dengan pendekatan retrospektive. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita DBD yang berjumlah 90 orang. Sampel berjumlah 40 kasus dan 40 kontrol yang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dari penelitian dianalisis dengan uji statistik Chi-square dan penentuan Odds Ratio (OR). Dari hasil penelitian didapat faktor-faktor yang bermakna yaitu: keadaan TPA (p value=0,014; OR=3,115, 95% CI=1,247-7,781), pencahayaan pada TPA (p value =0,041; OR=2,579, 95%CI=1,030-6,457), kebiasaan menguras TPA (p value =0,024; OR=2,852; 95%CI=1,137-7,152), kebiasaan menabur bubuk Abate pada TPA (p value=0,024; OR=2,852, 95%CI=1,286-8,550), kebiasaan menggantung pakaian (p value=0,025, OR=2,778, 95%CI=1,123-6.868), kebiasaan menggunakan lotion anti nyamuk (p value =0,001; OR= 9,000, 95% CI=2,698-30,021), kebiasaan mengubur container atau barang bekas (p value =0,029; OR=4,333, 95%CI=1,271-14,777), keberadaan tanaman hias (p value=0,009; OR=5,400, 95% CI=1,602-18,204), keberadaan tanaman di pekarangan (p value =0,007;OR=3,567, 95%CI=1,400-9,088), keberadaan ikan pada TPA (p value =0,001; OR=11,000, 95%CI=3,813-31,734). Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa semua faktor lingkungan yang diteliti, yaitu keadaan tempat penampungan air, pencahayaan pada TPA, kebiasaan menguras TPA, pemakaian bubuk Abate pada TPA, kebiasaan menggantung pakaian, kebiasaan menggunakan lotion anti nyamuk, keberadaan tanaman hias, keberadaan tanaman di pekarangan, keberadaan ikan pada TPA mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian demam berdarah dengue. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan adalah untuk lebih memperhatikan lingkungan dan kebiasaan sehari-hari, karena merupakan pengaruh penting dalam penularan dan penyebaran penyakit DBD.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesehatan Lingkungan, Epidemiologi Penyakit Menular. |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1 |
Depositing User: | Users 3263 not found. |
Date Deposited: | 20 Nov 2011 11:24 |
Last Modified: | 20 Nov 2011 11:24 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/8911 |
Actions (login required)
View Item |