Peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam Mengembangkan Kemandirian Penyandang Tunanetra.


Ari Pratiwi , 3501407063 (2011) Peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam Mengembangkan Kemandirian Penyandang Tunanetra. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam Mengembangkan Kemandirian Penyandang Tunanetra.]
Preview
PDF (Peranan Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II dalam Mengembangkan Kemandirian Penyandang Tunanetra.) - Submitted Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Penyandang tunanetra merupakan bagian dari komponen masyarakat yang masih mempunyai potensi yang dapat dikembangkan. Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra pemalang II adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap keberadaan penyandang tunanetra. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peranan Distrarastra dalam memberikan layanan terhadap penyandang tunanetra. (2) Faktor yang menjadi pendorong dan penghambat bagi Distrarastra dalam mengembangkan kemandirian penyandang tunanetra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan subjek penelitian yaitu petugas, pelatih dan penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II serta informan pendukung yaitu keluarga penyandang tunanetra, masyarakat dan petugas Dinas Sosial. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: 1) Balai Rehabilitasi Sosial Distrarasta Pemalang II memiliki peran melatih, mendidik, dan memberi bekal keterampilan kepada penyandang tunanetra. Distrarastra mampu menjalankan peranannya baik actual roles maupun expected roles 2) Faktor pendorong, antara lain: a) Adanya perhatian pemerintah dalam mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas, b) Anggaran dari pemerintah provinsi lancar, c) Tersedianya lapangan kerja yang dikuasai penyandang tunanetra, d) Adanya penyaluran penerima manfaat yang telah mandiri, e) keinginan dari penyandang tunanetra untuk maju 2) Faktor Penghambat, antara lain: a) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, b) Penerima manfaat memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, c) Sarana dan prasarana pelatihan masih kurang, d) Terbatasnya tenaga. Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagi Balai Rehabilitasi Sosial Distrastra Pemalang II, Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang tunanetra hendaknya dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan. 2) Kepada unsur pemerintah terkait untuk lebih menunjang kegiatan penanganan penyandang tunanetra. 3) Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk bersama-sama lebih turut andil dalam mengentaskan permasalahan disabilitas.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peranan, Balai Rehabilitasi Sosial Distrarastra Pemalang II, kemandirian, penyandang tunanetra
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: eko handoyo perpustakaan
Date Deposited: 16 Nov 2011 02:43
Last Modified: 25 Apr 2015 06:59
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/8137

Actions (login required)

View Item View Item