Pengaruh Penambahan Serat Roving pada Mortar Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat, Tarik dan Kuat Rekat)


Sulhan Agung , 5101406030 (2011) Pengaruh Penambahan Serat Roving pada Mortar Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat, Tarik dan Kuat Rekat). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengaruh Penambahan Serat Roving pada Mortar Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Rekat)]
Preview
PDF (Pengaruh Penambahan Serat Roving pada Mortar Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Rekat)) - Submitted Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Penambahan serat roving sebagai bahan tambahan dalam pembuatan mortar merupakan bagian dari usaha untuk memecahkan permasalahan ketergantungan pada semen portland, karena saat ini roving hanya di pakai sebagai campuran dalam pembuatan gypsum. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat karakteristik bahan susun mortar, kuat tekan, kuat tarik, dan kuat rekat pada mortar dengan penambahan serat roving pada variasi komposisi yang direncanakan. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh penambahan serat roving dalam pembuatan mortar. Penelitian menggunakan komposisi campuran dengan perbandingan volume bahan susun mortar yang terdiri dari serat roving, semen portland (PC), Kapur (Kp), dan pasir (Psr). Perbandingan komposisi campuran yang dipakai adalah 0 Serat : 0,5 PC: 0,5 Kp : 8 Psr ,0,1 serat : 0,5 PC: 0,5 Kp : 8 Psr, 0,2 serat : 0,5 PC: 0,5 Kp : 8 Psr, 0,3 serat : 0,5 PC: 0,5 Kp : 8 Psr, dan 0,4 serat : 0,5 PC: 0,5 Kp : 8 Psr, . Sampel yang diuji memiliki 3 macam bentuk yaitu bentuk kubus dengan ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm untuk pengujian kuat tekan, bentuk seperti angka delapan dengan ukuran 75 mm x 50 mm x 25 mm dengan panjang sisi tengah 25 mm untuk pengujian kuat tarik mortar, dan bentuk pasangan batu bata saling tegak lurus dengan ukuran 100 mm x 100 mm untuk pengujian kuat lekat. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan terbesar terjadi pada perbandingan campuran 0 Serat : 0,5 PC : 8 Psr yaitu sebesar 38,748 kg/cm2, sedangkan nilai kuat tekan terkecil terjadi pada perbandingan campuran 0,4 Serat : 0,5 PC : 8 Psr yaitu sebesar 17,709 kg/cm2. Nilai hasil kuat tarik dengan penambahan serat roving dengan prosentase tertentu ternyata dapat meningkatkan kuat tarik mortar. Peningkatan kuat tarik terjadi pada campuran 0,1 Serat : 0,5 PC : 8 Psr dengan kuat tarik sebesar 7,413 kg/cm2 dan campuran 0,2 Serat : 0,5 PC : 8 Psr dengan kuat tarik sebesar 8,019 kg/cm2 sedangkan penurunan kuat tarik akan terjadi pada campuran 0,3 Serat : 0,5 PC : 8 Psr dan 0,4 Serat : 0,5 PC : 8 Psr. Nilai kuat rekat terbesar terjadi pada perbandingan campuran 0 Serat : 0,5 PC : 8 Psr yaitu sebesar 0,190 kg/cm2 sedangkan nilai kuat rekat terkecil terjadi pada perbandingan campuran 0,4 Serat : 0,5 PC : 8 Psr yaitu sebesar 0,096 kg/cm2. Semakin banyak penggunaan serat dalam perbandingan campuran, nilai kuat rekat semakin menurun.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: mortar, serat roving, kuat tekan, kuat tarik, kuat rekat
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TH Building construction
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1
Depositing User: eko handoyo perpustakaan
Date Deposited: 15 Nov 2011 02:27
Last Modified: 25 Apr 2015 06:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/8045

Actions (login required)

View Item View Item