Serat Panutan Karya Mas Prawirosudirjo dalam Kajian Strukturalisme A.J. Greimas
Miftah Farid , 2102407020 (2011) Serat Panutan Karya Mas Prawirosudirjo dalam Kajian Strukturalisme A.J. Greimas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Serat Panutan Karya Mas Prawirosudirjo dalam Kajian Strukturalisme A.J. Greimas)
- Published Version
Download (267kB) | Preview |
Abstract
Serat Panutan merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mas Prawirosudirjo. Karya sastra yang muncul pada tahun 1913 ini menceritakan tentang ajaran moral yang diperankan oleh Mbok Singadrana yang mendidik anaknya (Dapa) agar hidup mulya. Ajaran moral dalam Serat Panutan sangat penting dan baik sebagai bahan ajar. Agar siswa dapat memahami cerita Serat Panutan perlu ada penyederhanaan alur cerita. Salah satu cara untuk menyederhanakan alur cerita adalah menganalisis teks cerita Serat Panutan dengan menggunakan teori strukturalisme A.J. Greimas. Masalah yang diteliti adalah 1) bagaimana skema aktan dan struktur fungsional cerita Serat Panutan yang ditulis oleh Mas Prawirosudirjo. 2) bagaimana hubungan skema aktan dan struktur fungsional dalam membentuk struktur cerita utama pada cerita Serat Panutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengungkap skema aktansial dan struktur fungsional dari cerita Serat Panutan, 2) mengungkap hubungan skema aktansial dan struktur fungsional dalam rangka membentuk cerita utama pada cerita Serat Panutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan metode struktural model A.J. Greimas. Sasaran penelitian ini adalah skema aktan dan struktur fungsional dalam cerita Serat Panutan. Data penelitian berupa peristiwa-peristiwa di dalam cerita Serat Panutan yang mengandung skema aktan dan struktur fungsional. Sumber data penelitian ini yaitu teks Serat Panutan. Berdasar hasil penelitian, ditemukan sepuluh skema aktan dan struktur fungsional pada cerita Serat Panutan. Aktan utama cerita Serat Panutan adalah keinginan Mbok Singadrana agar anaknya hidup mulya (Dapa). Aktan utama ini berada di luar sepuluh aktan yang telah ditemukan. Aktan utama tersebut yang menjiwai atau memayungi peristiwa dari sepuluh aktan lainnya. Saran yang diberikan adalah diharapkan diadakan penelitian lebih lanjut tentang Serat Panutan menggunakan teori berbeda untuk memperluas dan melestarikan wawasan kebudayaan terutama karya sastra Jawa. Selain itu, teori Strukturalisme Greimas dapat mengungkap struktur utama dari sebuah cerita, sehingga guru dapat mengembangkan sebuah cerita tanpa menghilangkan inti dari cerita tersebut. Jadi, bagi para guru diharapkan dapat memahami teori Strukturalisme Greimas karena dapat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran karya sastra.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Serat Panutan, skema aktansial, struktur fungsional |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia P Language and Literature > PQ Romance literatures |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 14 Nov 2011 00:39 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 06:55 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/7972 |
Actions (login required)
View Item |