PELAKSANAAN PENJATUHAN PIDANA OLEH PUTUSAN PENGADILAN (STUDI PENOLOGI PADA PENGADILAN NEGERI SRAGEN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SRAGEN)
Wisnu Budi Prasetyo , 3450403053 (2009) PELAKSANAAN PENJATUHAN PIDANA OLEH PUTUSAN PENGADILAN (STUDI PENOLOGI PADA PENGADILAN NEGERI SRAGEN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SRAGEN). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PELAKSANAAN PENJATUHAN PIDANA OLEH PUTUSAN PENGADILAN ( STUDI PENOLOGI PADA PENGADILAN NEGERI SRAGEN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SRAGEN ))
- Published Version
Download (771kB) | Preview |
Abstract
Penjatuhan pidana kepada seseorang yang melakukan tindak pidana oleh putusan pengadilan, merupakan hal yang sangat diharapkan oleh para pelaku tindak pidana sehubungan dengan kemanfaatan seseorang melakukan atau menjalankan pidana selama di Lembaga Pemasyarakatan. Permasalahan yang dikaji adalah: (1) Bagaimana kesesuaian putusan pengadilan dengan tindak pidana yang dilakukan? (2) Bagaimana kesesuaian putusan pengadilan dengan pelaksanaan pidana? (3) Bagaimana pengaruh putusan pengadilan bagi narapidana dalam menjalankan pidana? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui dan menganalisis kesesuaian putusan pengadilan dengan tindak pidana yang dilakukan, (2) Mengetahui dan menganalisis kesesuaian putusan pengadilan dengan pelaksanaan pidana, (3) Mengetahui dan menganalisis pengaruh putusan pengadilan bagi narapidana dalam menjalankan pidana.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif. Lokasi penelitian adalah Pengadilan Negeri Sragen dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen. Fokus penelitian ini adalah kesesuaian putusan pengadilan dengan tindak pidana yang dilakukan, kesesuaian putusan pengadilan dengan pelaksanaan pidana dan pengaruh putusan pengadilan bagi narapidana dalam menjalankan pidana. Sumber data penelitian meliputi sumber data primer yaitu responden dan sumber data sekunder yaitu peraturan perundang-undangan dan literatur. Responden terdiri dari 5 orang narapidana dan 2 orang petugas LAPAS. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Validitas data diperoleh dengan metode triangulasi. Hasil penelitiaan ini menunjukkan bahwa, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen merasa bahwa penjatuhan pidana oleh putusan pengadilan sudah sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan, meskipun ada juga narapidana yang merasa bahwa penjatuhan pidana yang diberikan oleh putusan pengadilan terlalu berat bagi narapidana itu sendiri. Pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen dimaksudkan untuk menghilangkan rasa kejenuhan para narapidana selama menjalani masa pidana penjara dan untuk merubah narapidana menjadi manusia yang mempunyai perilaku yang baik dengan memperhatikan potensi yang ada dalam diri narapidana yaitu dengan adanya kesadaran dalam diri narapidana itu sendiri. Putusan pengadilan bagi para narapidana yang menjalankan pidana memberi pengaruh yang sangat baik dan membuat narapidana merasakan perubahan yang lebih baik dalam dirinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, penjatuhan pidana kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen oleh putusan pengadilan tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan apabila dipandang dari Teori Absolut yang mendasarkan pada pembalasan kepada pelaku tindak pidana, sedangkan penjatuhan pidana dianggap sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan apabila dipandang dari Teori Relatif (tujuan) yang mendasarkan pada perlindungan tata tertib (hukum) dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan pidana, narapidana tidak sepenuhnya menjalani pidana didalam Lembaga Pemasyarakatan, hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain karena mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi), mendapatkan asimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga, mendapatkan pembebasan bersyarat (PB) dan mendapatkan cuti menjelang bebas (CMB). Putusan pengadilan bagi narapidana yang menjalankan pidana telah membawa pengaruh yang baik bagi para narapidana, dapat merasakan adanya perubahan yang lebih baik dan tumbuhnya rasa kesadaran dalam diri para narapidana tersebut, serta para narapidana juga mengatakan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi tindak pidana setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. Saran yang diajukan adalah, petugas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen harus memberikan pengawasan terhadap para narapidana saat menjalani masa pidana penjara. Dalam memberikan asimilasi, pembebasan bersyarat (PB) dan cuti menjelang bebas (CMB) kepada para narapidana harus lebih selektif. Para narapidana juga diharapkan untuk menyadari tentang kesalahan yang pernah dilakukan, tidak hanya takut akan pidana penjara yang diberikan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penjatuhan Pidana. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 01 Apr 2011 01:19 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:08 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/727 |
Actions (login required)
View Item |