TRADISI UPACARA OBONG PADA MASYARAKAT KALANG DI DESA MONTONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL


Ika Arina Rizkiana, . 3401407083 (2011) TRADISI UPACARA OBONG PADA MASYARAKAT KALANG DI DESA MONTONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of TRADISI UPACARA OBONG PADA MASYARAKAT KALANG DI DESA MONTONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL] PDF (TRADISI UPACARA OBONG PADA MASYARAKAT KALANG DI DESA MONTONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL) - Published Version
Download (135kB)

Abstract

Rizkiana Arina, Ika. 2011. Tradisi Upacara Obong pada Masyarakat Kalang di Desa Montongsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tijan, M. Si dan II Drs. Suprayogi, M. Pd. Kata Kunci: Masyarakat Kalang, Upacara Obong, Tradisi Masyarakat Kalang dari dahulu sampai sekarang masih mempertahankan tradisi upacara kematian yang khas. Dalam upacara tersebut dilakukan kegiatan membakar penganten atau boneka tiruan yang menyerupai jenazah dari almarhum. Masyarakat Kalang menyebutnya dengan istilah upacara obong. Terkait dengan tradisi tersebut, muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengapa tradisi upacara kematian masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat Kalang; bagaimana proses yang dilakukan dalam upacara obong pada masyarakat Kalang; yang menyangkut waktu, tempat, tujuan, dan jalannya upacara obong dan dampak dari upacara obong bagi masyarakat Desa Montongsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan upacara obong masih dipertahankan oleh masyarakat Kalang di Desa Montongsari, mengetahui proses jalannya upacara obong dan untuk mengetahui dampak yang terjadi terhadap sosial kemasyarakatan di Desa Montongsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Desa Montongsari dipilih sebagai tempat penelitian karena di Desa tersebut masih terdapat komunitas yang masih melaksanakan upacara obong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang merupakan prosedur penelitian dengan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari hasil wawancara dan perilaku yang dapat diamati. Metode pengumpulan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tradisi upacara obong merupakan rangkaian upacara kematian orang dari golongan Kalang. Upacara tersebut dilaksanakan ketika peringatan satu tahun atau “sependhak” meninggalnya almarhum yang dihitung dengan kalender Jawa. Tempat upacara obong dilaksanakan dirumah anak atau saudara dari almarhum dan biaya upacara dibantu dari pihak keluarga almarhum. Alasan utama upacara obong adalah untuk menyempurnakan arwah almarhum sehingga arwah mereka dapat masuk surga dan diampuni segala dosa yang pernah dilakukan oleh almarhum. Amanat almarhum tersebut dianggap sebagai hutang yang harus dibayar karena apabila belum melunasi hutang tersebut maka kehidupan keluarga yang ditinggalkan tidak akan tenteram. Masyarakat Kalang masih mempertahankan upacara obong karena mematuhi amanat leluhur mereka. Prosesi upacara dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, upacara andheg-andhegi dilakukan untuk memasukkan arwah kedalam boneka penganten dengan cara mengelilingi rumah dilakukan sebanyak tiga kali putaran. Tahap kedua, nglepas atau enthas-enthas dilakukan untuk memberi uang saku atau nyangoni dan memberi makan atau aweh mangan. Kemudian membakar boneka penganten beserta pakaian dan rumah-rumahan. Untuk upacara penutupannya dengan melakukan selamatan atau syukuran sebagai syarat dari berakhirnya upacara. Dampak upacara obong dilihat dari faktor keyakinan dan sosial kemasyarakatan. Dampak terhadap keyakinan adalah menimbulkan rasa tenang dan tenteram, karena pihak keluarga yang ditinggalkan merasa sudah tidak punya beban tanggungan kepada orang tua yang telah meninggal dunia. Dampak sosial kemasyarakatan antara lain meningkatkan kerukunan, mempererat tali persaudaraan, dan menumbuhkan gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat. Disarankan agar Pemerintah Kabupaten Kendal mendokumentasikan jalannya upacara obong secara lengkap. Baik dari sejarah, perkembangan dan prosesi jalannya upacara. Dokumentasi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu dokumentasi kekayaan budaya yang sangat penting mengenai tradisi upacara obong pada masyarakat Kalang di Desa Montongsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Sedangkan untuk masyarakat Kalang, Terutama masyarakat Kalang generasi tua supaya dapat menanamkan rasa kepedulian terhadap tradisi upacara obong dan menjunjung tinggi kebudayaan leluhur yang mendalam kepada generasi muda (keturunan Kalang) sehingga dapat menimbulkan rasa kebanggaan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Kalang, Upacara Obong, Tradisi
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Users 3258 not found.
Date Deposited: 14 Nov 2011 01:53
Last Modified: 14 Nov 2011 01:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/7241

Actions (login required)

View Item View Item