(ABSTRAK) RITUS PENGOBATAN DONGKE Studi Etnomedisin pada Masyarakat Desa Tanggulangin Kabupaten Tuban


Harto Wicaksono , 3501407097 (2011) (ABSTRAK) RITUS PENGOBATAN DONGKE Studi Etnomedisin pada Masyarakat Desa Tanggulangin Kabupaten Tuban. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of (ABSTRAK) RITUS PENGOBATAN DONGKE Studi Etnomedisin pada Masyarakat Desa Tanggulangin Kabupaten Tuban]
Preview
PDF ((ABSTRAK) RITUS PENGOBATAN DONGKE Studi Etnomedisin pada Masyarakat Desa Tanggulangin Kabupaten Tuban) - Published Version
Download (75kB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara multietnik yang terdiri dari ratusan suku bangsa dan kebudayaan yang dihadapkan pada berbagai permasalahan diantaranya permasalahan kesehatan. Kesehatan dan penyakit merupakan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Indonesia sejak masa prasejarah. Begitu pula dengan masyarakat Desa Tanggulangin yang dihadapkan pada permasalahan kesehatan dan penyakit. Pada masyarakat Tanggulangin untuk mengatasi masalah sakit dan perawatannya sering kali memanfaatkan jasa pengobatan secara tradisional kepada seorang dongke yang dalam kajian antropologi disebut sebagai pengobatan etnomedisin. Hal tersebut sangat menarik ketika dikaji dari sudut pandang Antropologi Kesehatan khususnya tentang pengobatan etnomedisin, terlebih saat ini sudah mulai banyaknya praktik pengobatan modern di desa-desa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pemahaman dongke tentang sehat-sakit dan penyakit?, (2) Bagaimana bentuk praktik pengobatan dongke?, (3) Bagaimana pandangan masyarakat Desa Tanggulangin terhadap keberadaan pengobatan dongke?. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan pemahaman dongke tentang sehat-sakit dan penyakit, (2) Mengetahui praktik pengobatan dongke pada masyarakat Tanggulangin di Kabupaten Tuban, (3) Mengetahui pandangan masyarakat Desa Tanggulangin terhadap keberadaan pengobatan dongke. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan 23 narasumber sebagai sumber yang diwawancarai. Narasumber ini terdiri dari subyek penelitian (dongke dan pasien) dan informan tambahan yang meliputi tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Tanggulangin. Hasil penelitian didapatkan (1) Dongke memahami konsep sehat, sakit, dan penyakit dihubungkan dengan keadaan sosial budaya masyarakat Desa Tanggulangin. Sosial budaya tersebut mencakup struktur sosial masyarakat Desa Tanggulangin yang menekankan pada aspek animistik, dinamistik, Islam, dan Hindu-Budha yang melebur menjadi sinkretisasi. Sinkretisasi ini terekspresikan pada usaha masyarakat Desa Tanggulangin dalam mengadakan kebaktian dan kerjasama dengan agen-agen di luar manusia untuk menjaga suatu keseimbangan hidup. (2) Bentuk praktik pengobatan yang dilakukan dongke dengan menggunakan ritus-ritus. Ritus tersebut berupa ritus religi melalui puasa, lelaku Jawa, sholat, ritual terek yang disertai doa-doa, sesaji, dan benda-benda yang dipercaya mempunyai kemampuan magis (jimat, rajah). Penentuan ritual pengobatan dongke didasarkan pada petungan Jawa dengan memperhatikan hari pertama pasien sakit, hari dan weton kelahiran pasien, serta pemaknaan aksara Jawa. (3) Pandangan masyarakat Desa Tanggulangin terhadap praktik pengobatan didasarkan tipikal struktur sosial yang ada pada masyarakat Tanggulangin. Dari tipikal agama, ada yang menilai pengobatan pengobatan dongke sudah keluar dari konsep Islam karena ada unsur menduakan Allah. Sedangkan dari struktur secara ekonomi dan pendidikan menilai semakin tinggi kelas lebih mempertimbangkan gejala sakit yang timbul sebagai respon untuk menentukan pergi ke dongke atau sistem medis modern, mengingat tidak semua gejala sakit dan penyakit dapat diobati oleh dongke atau sistem medis modern. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dongke memaknai sehat, sakit dan penyakit didasarkan pada struktur sosial atau tipikal masyarakat Tanggulangin (Abangan, Santri, dan Priyayi) yang dihubungkan dengan kebudayaan yang sudah mengalami sinkretisasi dengan budaya Islam, Hindu- Budha, dan budaya lokal. Bentuk praktik yang dilakukan dongke dalam ritus penyembuhan melalui serangkaian ritus religi yang sudah mengalami sinkretisasi dengan budaya lokal. Sedangkan pandangan masyarakat DesaTanggulangin merespon praktik pengobatan dongke dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada baik tipikal agama (Abangan, Santri, dan Priyayi), dari segi ekonomi, dan pendidikan. Meskipun ada perbedaan pandangan tetapi secara umum masyarakat Desa Tanggulangin setuju dengan praktik pengobatan dongke. Saran yang dapat diajukan diharapkan adanya jalinan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat Desa Tanggulangin agar pasien dapat ditangani secara tepat dan cepat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengingat tidak semua penyakit dapat disembuhkan oleh sistem medis tradisional (dongke). Hal ini dilakukan selain untuk menguri-uri budaya lokal juga sebagai upaya inventarisasi budaya Indonesia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ritus pengobatan, Dongke , Etnomedisin
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 03 Nov 2011 01:58
Last Modified: 03 Nov 2011 01:58
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/6883

Actions (login required)

View Item View Item