Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat.
Santi Nurul Khusnaini , 4101407112 (2011) Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (3MB) | Preview |
Preview |
PDF (Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat.)
- Submitted Version
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Kemampuan dalam mengkomunikasikan ide/gagasan yang berkaitan dengan matematika kepada peserta didik yang lain secara logis dan sistematis masih dikatakan kurang tinggi untuk sekarang ini, sehingga menjadi salah satu alasan ketidaksenangan anak pada matematika. Model pembelajaran kooperatif diantaranya NHT dan TPS merupakan salah satu solusi dari permasalahan dalam pembelajaran efektif guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematik. Pembelajaran ini menekankan aktivitas sosial, sehingga peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah NHT dan TPS dapat mencapai kualifikasi keefektifan yang ditentukan dan manakah yang lebih efektif diantara model pembelajaran NHT, TPS, dan ekspositori, dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematik pada materi segiempat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII SMP N 2 Candimulyo Kabupaten Magelang tahun ajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini adalah kelas VII E dikenai perlakuan model NHT sebagai kelas eksperimen I, kelas VII D dikenai perlakuan model TPS sebagai kelas eksperimen II, serta kelas VII F dikenai perlakuan model ekspositori sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran matematika sebagai variabel bebas dan kemampuan komunikasi matematik sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan metode observasi. Data tersebut kemudian dianalisis untuk uji uji t, uji proporsi, uji anava, dan uji lanjut Least Significance Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen I 75,79; kelas eksperimen II 70,20; dan kelas kontrol 69,67. Dari hasil uji ketuntasan belajar dengan uji proporsi dan uji t diperoleh bahwa peserta didik kelas eksperimen I dan II telah mencapai ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Dari hasil uji anava diperoleh Fhitung=4,5>3,09=Ftabel yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari 3 perlakuan yang diberikan. Dengan uji lanjut LSD diperoleh hasil bahwa kelompok yang berbeda secara signifikan adalah NHT dengan ekspositori yang berarti model NHT lebih efektif daripada model ekspositori dan NHT dengan TPS yang artinya model NHT lebih efektif daripada model TPS. NHT mengutamakan pembelajaran kelompok dimana setiap anak bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan teman lain dalam satu kelompok. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti memberikan saran bagi guru matematika agar dapat mengembangkan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif, terutama model pembelajaran NHT untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik peserta didik.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | NHT, TPS, Kemampuan Komunikasi Matematik |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QA Mathematics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1 |
Depositing User: | eko handoyo perpustakaan |
Date Deposited: | 01 Nov 2011 04:29 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 06:28 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/6746 |
Actions (login required)
View Item |