Siti Nurmala, 8111418026 (2022) FUNGSI KOMPUTERISASI KEGIATAN PERTANAHAN (KKP) DALAM MENCEGAH SERTIFIKAT GANDA (OVERLAPPING) DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BREBES. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (SKRIPSI) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu permasalahan tanah di Indonesia adalah mengenai sertifikat ganda, yaitu suatu kondisi satu bidang tanah yang mempunyai dua sertifikat dengan objek tanah yang sama terjadi tumpang tindih baik sebagian ataupun seluruhnya. Pemberian hak atas tanah (sertifikat) ini dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota yang diadakan oleh BPN RI untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum yang bisa mencakup keseluruhan pada seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencakup data secara menyeluruh tersebut BPN RI telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) yang pada pelaksanaanya di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes di aplikasikan dalam Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP). Dengan adanya kasus Sertifikat Ganda (Overlapping) dibeberapa daerah salah satunya adalah Brebes maka surat tanda bukti hak atau sertifikat tersebut tidaklah kuat dan tidak ada jaminan kepastian hukumnya. Permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana kegiatan pertanahan sebelum dan sesudah mengunakan KKP (2) Bagaimana fungsi KKP dalam mencegah sertifikat ganda (3) Apa saja kendala dalam menggunakan KKP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian yuridis empiris, dengan sumber data ini yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes, Kantor Notaris dan Masyarakat terkait serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perundang-undangan dan sumber kepustakaan seperti jurnal, buku dll yang terkait dengan permasalahan ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegiatan pertanahan sebelum dan sesudah mengunakan KKP, untuk mengetahui fungsi KKP dalam mencegah terjadinya sertifkat ganda serta untuk mengetahui kendala dalam menggunakan KKP. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa (1) Kegiatan pertanahan sebelum dan sesudah menggunakan KKP pada intinya sama, informasi yang ada dalam sistem KKP sama saja dengan sistem manual, sumber datapun sama yaitu didapatkan secara manual yang menjadi perbedaan hanyalah setelah menggunakan KKP, data-data hasil kegiatan pertanahan tersebut di input pada sistem KKP agar terintegrasi secara nasional sehingga KKP dalam kegiatan pertanahan ialah hanya suatu alat atau aplikasi yang dibangun dan dikembangkan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat (2) Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes tidak sepenuhnya mencegah sertifikat ganda (overlapping) namun KKP sangat berfungsi dalam mengurangi kasus sertifikat ganda, hal ini dibuktikan dengan kasus sertifkat ganda di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes sebelum menggunakan KKP banyak terjadi kasus dan setelah menggunakan KKP juga masih ada kasus sertifikat ganda namun mengalami pengurangan (presentasenya lebih kecil) (3) Kendala dalam menggunakan KKP di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes yaitu dalam hal SDM pada Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes masih ada beberapa pegawai yang kurang memahami KKP dan kurang bertanya lalu masih kurangnya ketersedian sumber daya manusia khususnya tenaga untuk memplotting sertifikat padahal plotting sendiri merupakan salah satu cara terbaik dalam mencegah adanya sertifikat ganda. Serta Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes masih sering mengalami ganguan berupa server down karena KKP ini digunakan oleh seluruh kantor Pertanahan dan BPN di Indonesia sehingga seringkali mengalami gangguan server down.

Actions (login required)

View Item