ANALISIS KEMAMPUAN NUMERASI PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DITINJAU DARI HASIL KOGNITIF DI SEKOLAH DASAR
PIPIT GARNIS SEPTIYANI, 0103520078 (2023) ANALISIS KEMAMPUAN NUMERASI PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DITINJAU DARI HASIL KOGNITIF DI SEKOLAH DASAR. Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
![]() |
PDF (TESIS)
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Menciptakan budaya literasi perlu ada alat ukur yang mampu mengetahui tingkat pencapaian hasil. Program pemerintah yang sudah berjalan dalam mengukur pencapaian hasil budaya literasi adalah Asesmen Nasional. Bentuk soal dalam Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari soal objektif dan non-objektif. Salah satu kemampuan yang diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum ini adalah kemampuan numerasi peserta didik. Hasil Asesmen Kompetensi Minimum pada kemampuan numerasi di laman rapor.pedidikan.kemdikbud.go.id di tiap satuan pendidikan khususnya SD Negeri di Kota Cirebon menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan numerasi satuan pendidikan berada di bawah kompetensi minimum. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan numerasi peserta didik perlu adanya perbaikan dari proses kognitif. Dalam penelitian ini mendeskripsikan hubungan kemampuan numerasi peserta didik dengan hasil kognitif pada pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum. Dan mengetahui perbandingan rata-rata nilai hasil Asesmen Kompetensi Minimum peserta didik ditinjau dari skema jawaban. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis pendekatan yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah eksplanatory Research. Penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan metode survey, yang datanya dikumpulkan menggunakan kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar Negeri di Kota Cirebon tahun pelajaran 2022/ 2023. sampel dalam penelitian ini berjumlah 134 sekolah yang tersebar dalam lima kecamatan di Kota Cirebon, meliputi Kecamatan Kejaksan, Kesambi, Harjamukti, Pekalipan, dan Kecamatan Lemahwungkuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 93% soal yang digunakan adalah valid. Artinya soal numerasi yang digunakan ini memiliki ketepatan dan kecermatan sebagai alat ukur dalam melakukan penilaian. Oleh karena itu soal numerasi ini layak untuk digunakan dalam penelitian. Begitu juga dengan hasil uji reliabilitas soal numerasi. Nilai Alpha Cronbachs 72% memiliki makna bahwa soal numerasi yang diujikan dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Terdapat perbedaan berbandingan nilai rata-rata AKM pada peserta didik yang mengerjakan soal Asesmen Kompetensi Minimum secara lengkap, tidak lengkap dan meloncat. Dari penjabaran hasil kesimpulan analisis dan pembahasan data di atas maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hipotesis dari penelitian ini dapat diterima secara empiris bahwa adanya intervensi dari pendidik dalam menyelesaikan soal AKM dengan jawaban lengkap, tidak lengkap, dan meloncat mempengaruhi besarnya nilai rata-rata AKM.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asesmen Kompetensi Minimum, Kemampuan Numerasi, Hasil Kognitif |
Subjects: | L Education > L Education (General) > Learning Outcomes |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Dasar, S2 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 23 Dec 2024 08:12 |
Last Modified: | 23 Dec 2024 08:12 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66488 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |