Muhammad Yudha Dwipayana, 2101417059 (2022) KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DIALOG DRAMA “ZETAN” KARYA PUTU WIJAYA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kesantunan berbahasa dibutuhkan untuk membangun situasi komunikasi yang harmonis. Dalam situasi yang harmonis, pesan komunikasi dapat tersampaikan dengan baik kepada pihak lain. Apabila komunikasi tidak berjalan harmonis, potensi pesan tersampaikan kepada pihak menjadi rendah. Perlu adanya edukasi untuk mendidik masyarakat agar santun dalam berkomunikasi. Salah satu media yang dapat digunakan adalah melalui drama, salah satunya adalah drama Zetan karya Putu Wijaya. Genre komedi dalam drama Zetan menjadi faktor penambah minat bagi masyarakat untuk membacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan kesantunan, bentuk pelanggaran kesantunan serta antitesisnya, faktor penentu kesantunan berbahasa, dan pemarkah kesantunan berbahasa yang terdapat dalam dialog drama Zetan karya Putu Wijaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah penggalan tuturan yang dinilai mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Sumber data penelitian ini adalah drama Zetan karya Putu Wijaya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik simak dan catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif. Adapun instrumen yang digunakan adalah menggunakan instrumen kartu data. Hasil penelitian ini disajikan dengan metode informal. Hasil penelitian ini adalah (1) ditemukan 104 data, 36 data mematuhi prinsip kesantunan berbahasa dan 68 data melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Adapun rincian bidal yang dipatuhi yaitu 2 bidal kemurahhatian, 6 bidal kebijaksanaan, 2 bidal kerendahhatian, 2 bidal penghargaan, 7 bidal permohonan maaf, 1 bidal pemberian maaf, 5 bidal kesetujuan, 6 bidal berpendapat, 4 bidal kesimpatian, dan 1 bidal perasaan. Adapun rincian bidal yang dilanggar yaitu 6 bidal kemurahhatian, 5 bidal kebijaksanaan, 13 bidal kerendahhatian, 3 bidal penghargaan, 2 bidal permohonan maaf, 2 bidal kesetujuan, 7 bidal berpendapat, 3 bidal kesimpatian, dan 27 bidal perasaan. Pada analisis bentuk pelanggaran kesantunan diberikan antitesisnya sebagai pembelajaran. (2) Dalam 36 data pematuhan prinsip kesantunan berbahasa, 17 data teridentifikasi faktor penentu kesantunan berbahasa dengan rincian 14 data tuturan tak langsung, 1 data tuturan yang berbeda dengan maksud tuturan, dan 2 data tuturan implisit. (3) Dalam 36 data pematuhan bidal kesantunan berbahasa ditemukan 3 data pemarkah kesantunan berbahasa dengan rincian 2 ungkapan pemarkah kesantunan silakan dan 1 ungkapan pemarkah kesantunan ayo. Dari hasil pembahasan penelitian ini penulis menyampaikan saran (1) penikmat atau pembaca drama Zetan diharapkan memperhatikan secara cermat setiap tuturan tokoh drama dengan tidak mengabaikan konteksnya, serta dapat mempertimbangkan antitesis yang disajikan sebagai penambah wawasan, (2) pemerhati bahasa khususnya di bidang kesantunan berbahasa diharapkan semakin mengembangkan kajian tentang pentingnya kesantunan berbahasa diharapkan penikmat drama Zetan lebih memperhatikan secara cermat setiap tuturan tokoh drama dengan tidak mengabaikan konteksnya karena pengategorian santun dan tidaknya tuturan juga dinilai dari konteks tuturnya.

Actions (login required)

View Item