SEBARAN DAN KETERLAYANAN JARINGAN AIR BERSIH PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG
Via Listyaningrum, 3211418091 (2023) SEBARAN DAN KETERLAYANAN JARINGAN AIR BERSIH PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Ngaliyan, menyebabkan rendahnya ketersediaan air bersih. Pada tahun 2021, persentase cakupan pelayanan PDAM baru mencapai 60%, artinya masih ada sekitar 40% penduduk di Kota Semarang termasuk di Kecamatan Ngaliyan yang belum terlayani oleh PDAM. Hal itu menyebabkan masyarakat Kecamatan Ngaliyan belum mendapatkan akses air bersih secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan air bersih pada rumah tangga, menganalisis sebaran sarana prasarana air bersih pada rumah tangga, dan menganalisis keterlayanan air bersih pada rumah tangga di Kecamatan Ngaliyan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ngaliyan, dengan besaran sampel 100 responden yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Sampel penelitian tersebar di 10 kelurahan di Kecamatan Ngaliyan dengan masing-masing sampel pada tiap kelurahan berjumlah 10 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara sistematik, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Konsumsi air bersih perkapita di Kecamatan Ngaliyan tergolong tinggi sebesar 167,72 L karena, nilai tersebut berada diatas rata-rata standar pemakaian air bersih. 2) Sarana dan prasarana jaringan pipa distribusi PDAM banyak terbangun pada Kelurahan Kalipancur, Bambankerep, Purwoyoso, Tambakaji, Ngaliyan, Bringin, Gondoriyo, dan Wonosari. Hal itu disebabkan karena kelurahan tersebut memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan memiliki letak yang stategis yaitu dekat dengan jalan raya, dekat dengan Kawasan Industri Candi (KIC), serta banyak perumahan berklaster. Sedangkan pada Kelurahan Podorejo, sebagian Gondoriyo, Wates, dan Wonosari tidak terlayani oleh jaringan pipa PDAM karena topografinya didominasi oleh perbukitan dan kepadatan penduduk yang rendah. 3) Luas wilayah layanan PDAM adalah 16,04 km2, sedangkan untuk wilayah yang tidak terlayani oleh PDAM sebesar 26,94 km2. Simpulan dari penelitian ini adalah kebutuhan air bersih di Kecamatan Ngaliyan diatas rata-rata pemakaian standar SNI 6728.1:2015 dan menandakan bahwa konsumsi air bersih di Kecamatan Ngaliyan sangat tinggi. Tidak seluruh wilayah di Kecamatan Ngaliyan terlayani oleh jaringan pipa PDAM karena topografinya didominasi oleh perbukitan, serta kepadatan penduduk yang masih rendah dibeberapa kelurahan. Luas keterlayanan PDAM masih rendah dibandingkan dengan luas pelayanan lembaga penyedia Non-PDAM, sehingga kebutuhan air bersih daerah yang tidak dilayani PDAM di penuhi oleh Pamsimas atau swadaya masyakarat.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Air bersih, Keterlayanan, Sarana dan Prasarana. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Geografi, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 02 Dec 2024 07:03 |
Last Modified: | 02 Dec 2024 07:03 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66067 |
Actions (login required)
View Item |