DETERMINAN TINGKAT KEMISKINAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA


Avika Damayanti Lathif, 7111418042 (2023) DETERMINAN TINGKAT KEMISKINAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 7111418042_Avika Damayanti Lathif.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kemiskinan menjadi masalah global yang dihadapi oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Kemiskinan yang tinggi dapat menyebabkan permasalahan baru yang mengganggu kestabilan ekonomi, sosial, dan politik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia di tahun 2006-2020 memiliki rata-rata tingkat kemiskinan tergolong hard core (lebih dari 10%) yaitu 12,32%. Terdapat empat pulau di kawasan timur Indonesia dengan rata-rata tingkat kemiskinan lebih tinggi dibandingkan rerata tingkat kemiskinan secara nasional yaitu Pulau Papua, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan tingkat kemiskinan di kawasan timur Indonesia. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan data sekunder yang bersumber dari website Badan Pusat Statistik dari tahun 2006-2020. Data dalam penelitian ini bersifat data panel yang merupakan kombinasi dari time series dan cross section. Metode analisisnya menggunakan analisis regresi data panel dengan bantuan alat analisis EViews 9. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, upah minimum provinsi, angka buta huruf, rata-rata lama sekolah, dan angka partisipasi sekolah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel upah minimum provinsi dan angka partisipasi sekolah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, variabel tingkat pengangguran terbuka, angka buta huruf, dan rata-rata lama sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,681717 yang mengartikan bahwa variabel independen yang diteliti dapat menjelaskan pengaruhnya sebesar 68,17% terhadap variabel dependen, sedangkan sisanya 31,83% dijelaskna oleh variabel lain di luar model. Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) Pemerintah dapat membuat program pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK). (2) Pemerintah perlu melakukan pembangunan yaitu pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, internet, listrik dan telekomunikasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (3) Penetapan upah minimum oleh pemerintah masih perlu diberlakukan atas dasar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, agar tidak ada pihak yang dirugikan. (4) Pemerintah dan akademisi membuat program-program pengentasan buta huruf. (5) Pemerintah perlu melakukan pemerataan fasilitas pendidikan dan memberikan bantuan atau beasiswa kepada masyarakat miskin. (6) Pemerintah perlu melakukan intervensi dalam penyediaan sekolah-sekolah khususnya di wilayah-wilayah terpencil di kawasan timur Indonesia untuk menaikkan angka partisipasi sekolah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Provinsi, Angka Buta Huruf, Rata�Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Sekolah.
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 26 Nov 2024 02:46
Last Modified: 26 Nov 2024 02:46
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65953

Actions (login required)

View Item View Item