KONSTRUKSI SANKSI TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DI DESA SITIMULYO, KEC. PUCAKWANGI, KAB. PATI DENGAN TEBUSAN UANG
SUKARTONO, 0811520005 (2022) KONSTRUKSI SANKSI TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DI DESA SITIMULYO, KEC. PUCAKWANGI, KAB. PATI DENGAN TEBUSAN UANG. Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Masyarakat Desa Sitimulyo, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati yang bukan merupakan desa adat lebih memilih menggunakan hukum kebiasaan Desa Sitimulyo sendiri dibandingkan menggunakan hukum positif Indonesia dalam menyelesaikan tindak pidana penganiayaan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apa Urgensi Konstruksi Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan di Desa Sitimulyo, Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Dengan Tebusan Uang? 2. Bagaimana Konstruksi Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan di Desa Sitimulyo, Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Dengan Tebusan Uang?. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan dan Menganalisis Urgensi Konstruksi Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan di Desa Sitimulyo, Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Dengan Tebusan Uang serta Menganalisis Konstruksi Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan di Desa Sitimulyo, Kec. Pucakwangi, Kab. Pati Dengan Tebusan Uang.. Penelitin ini termasuk jenis penelitian yuridis sosiologis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Sitimulyo, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Sumber data yang digunakan yaitu data primer, sekunder dan tertier. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sitimulyo memilih menggunakan hukum kebiasaan/budaya dalam menyelesaikan tindak pidana penganiayaan dibandingkan menggunakan hukum positif Indonesia karena dapat menjaga kerukunan antara pelaku dan korban serta masyarakat Desa Sitimulyo sangat menghormati leputusan tersebut. Masyarakat Desa Sitimulyo merasakan keadilan dengan metode penyelesian secara damai/musyawarah dengan hukuman denda/tebusan uang dibandingkan menggunakan hukum positif Indonesia. Kebiasaan menyelesaikan tindak pidana penganiayaan dengan tebusan uang oleh masyarakat Desa Sitimulyo, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati apabila ditinjau menggunakan teori sistem hukum Lawrence M. Friedman adalah adil, hal itu disebabkan sikap masyarakat Desa Sitimulyo (para pihak) yang lebih mengutamakan kepentingan perdamaian menggunakan pendekatan kebiasaan/budaya setempat daripada mementingkan kepentingannya yang berlandaskan ketentuan hukum positif dalam KUHP, maka kebiasaan hukuman tebusan uang oleh masyarakat Desa Sitimulyo sudah mencerminkan keadilan. Hendaknya proses penyelesaiannya juga mendasarkan hukum postif yang berlaku guna meminimalisir terjadinya permasalahan dikemudian hari.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebiasaan, Tindak Pidana Penganiayaan, Masyarakat Desa Sitimulyo, Tebusan Uang. |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KB Hukum |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Hukum, S2 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 14 Nov 2024 07:30 |
Last Modified: | 14 Nov 2024 07:30 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65585 |
Actions (login required)
View Item |