STUDI EKSPERIMEN VARIASI PEREKAT TAR TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA PELET BIOMASSA CANGKANG KELAPA SAWIT
Tasya Tamalin, 5211418001 (2023) STUDI EKSPERIMEN VARIASI PEREKAT TAR TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA PELET BIOMASSA CANGKANG KELAPA SAWIT. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Limbah dari pengolahan minyak kelapa sawit CPO yang jumlahnya cukup besar, yaitu berupa cangkang kelapa sawit (CKS) yang jumlahnya mencapai ± 60% dari total komposisi biji kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan biomassa cangkang kelapa sawit sebagai bahan utama pembuatan pelet. Perekat pelet yang digunakan untuk mengikat partikel pelet agar menyatu adalah tar dan asam sitrat. Tar merupakan hasil dari proses pirolisis yang dimanfaatkan menjadi alternatif bahan perekat dalam pembuatan pelet, yang selama ini masih menggunakan tapioka yang juga bahan makanan jadi kurang cocok jika masih digunakan sebagai bahan perekat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Diawali dengan melakukan pirolisis cangkang sawit untuk mendapatkan perekat tar dengan variasi temperatur pirolisis 400°C, 500°C dan 600°C dengan laju aliran nitrogen sebesar 600 mL/min dan heating rate 10°C/min. Proses selanjutnya yaitu pembuatan pelet biomassa, dengan menggunakan ukuran partikel sebesar 60-80 mesh serta ditekan 150 MPa dan temperatur densifikasi 120°C. Menggunakan variasi perekat tar dan asam sitrat dengan persentase sebesar 3%, 6%, 9%, 12% dan 15%. Pengujian yang dilakukan yakni sifat fisik pelet antara lain ketahanan kompresi drop test, dan densitas pelet. Sifat kimia yang diuji yaitu GCMS tar, uji proksimat dan nilai kalor pelet. Hasil penelitian menunjukkan pelet perekat tar dengan nilai kalor yang tinggi pada py-600 15% sebesar 4593,687 kkal/kg. Pelet dengan perekat asam sitrat persentase 6% nilai ketahanan kompresi sebesar 430,51 N dan nilai densitasnya 1,169 g/cm3. Tar dengan variasi temperatur pirolisis 400°C, 500°C, dan 600°C tidak berpengaruh terhadap ikatan antar partikel pelet. Pelet dengan perekat tar hanya terjadi adalah gaya atraktif antara lain gaya ikatan-H, gaya van der Waals dan mekanis interlocking yang masuk kedalam ikatan non kovalen. Pelet perekat asam sitrat berikatan secara kovalen. Dapat disimpulkan bahwa pelet dengan karakteristik kimia yang paling baik adalah pelet py-600 dengan persentase 15%, sedangkan pelet dengan karakteristik fisik yang paling baik adalah pelet py-400 dengan persentase 6%.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | CKS, tar, asam sitrat, pelet, sifat fisik dan kimia pelet |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 03:07 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 03:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65444 |
Actions (login required)
View Item |