Ahmad Lizamul Khoir, 5113416022 (2023) ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA BUS FEEDER ANTARA RUTE F3 DAN RUTE F4A SEBAGAI TRAYEK DENGAN JARAK TERJAUH DAN TERDEKAT DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Kota Semarang memiliki banyak pilihan transportasi umum, salah satunya adalah Bus Feeder Semarang. Bus Feeder terdiri dari 4 rute. Pada tahun 2022, tarif yang ditetapkan feeder di Kota Semarang adalah Rp. 4000,- untuk penumpang umum dan Rp. 1000,- untuk mahasiswa. Karena tarifnya yang murah. Banyak masyarakat yang menggunakan Bus Feeder sebagai transportasi sehari�hari. Tarif angkutan umum biasanya didasarkan pada Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Tarif yang diberikan Bus feeder Semarang pada tahun 2022 untuk sekali perjalanan adalah Rp. 4000 / penumpang umum dan Rp. 1000 untuk pelajar / mahasiswa. Tarif yang diberlakukan pada setiap transportasi publik harus ditentukan dengan bijak agar memberikan hasil yang dapat diterima oleh masyarakat dan perusahaan penyedia transportasi. Salah satu cara penentuan tarif suatu kendaraan adalah dengan melihat biaya operasional yang dikeluarkan pada jenis kendaraan tersebut. Perhitungan Biaya Operasional kendaraan ini dihitung dengan menggunakan metode Kementrian Perhubungan. Dengan jarak tempuh yang berbeda-beda pada setiap rute, angkutan umum di Semarang memiliki Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang berbeda untuk jarak dekat dan jarak jauh, salah satunya adalah Bus Feeder Trans semarang. Penelitian akan dilakukan dengan mengambil data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan biaya operasional kendaraan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara atau bertanya langsung dengan pihak perusahaan terkait. Setelah pengambilan data, maka data tersebut dimasukkan kedalam rumus hingga diperoleh hasil biaya operasional kendaraan pada masing-masing rute. Pada penelitian ini, hasil perhitungan biaya operasional kendaraan adalah Rp.4.186,93 / km untuk rute F3 dan Rp.6.905,06 / km untuk rute F4A. Selisih dari hasil perhitungan biaya operasional kendaraan pada kedua rute tersebut adalah Rp.2.718,13 / km. Terdapat perbedaan hasil dalam perhitungan pada kedua rute, oleh karena itu perlu adanya kajian lebih lanjut untuk penetapan tarif. Tarif yang berlaku tidak bisa jika hanya berpatokan pada perhitungan biaya operasional kendaraan, perlu adanya kajian mengenai Ability to Pay dan Willingness to Pay.

Actions (login required)

View Item