ANALISIS MAKNA DAN BENTUK WAYANG SUKET PURBALINGGA KARYA BADRIYANTO


Fina Yufita, Fina Yufita (2023) ANALISIS MAKNA DAN BENTUK WAYANG SUKET PURBALINGGA KARYA BADRIYANTO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2601418008_Fina Yufita.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (0B) | Request a copy

Abstract

Bagi masyarakat purbalingga dan sekitarnya, wayang suket sudah dianggap menjadi karya seni bersejarah dan dijadikan aset kebudayaan lokal. Wayang suket masih terus dikembangkan karena karya seni ini sudah menjadi karya seni ikonik dari kota pubalingga dan dikenal hingga ke luar pulau jawa. Selain itu, wayang suket mampu menggerakan perekonomian masyarakat di Desa Wlahar karena wayang suket sangat diminati oleh wisatawan atau tamu besar yang datang ke Purbalingga untuk digunakan sebagai cinderamata, bahkan karya seni wayang suket ini dipakai untuk hiasan dinding kantor bupati Purbalingga. Upaya mempertahankan dan mengembangkan karya seni wayang suket dapat dilakukan dengan mengenalkannya kepada masyakarat. Dengan demikian, karya seni wayang suket mampu terus berkembang dan dikenal masyarakat luas sehingga berdampak positif baik dari bidang ekonomi maupun bidang sosial budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna wayang suket purbalingga dalam aspek kebudayaan, mengetahui fungsi wayang suket purbalingga karya badriyanto sebagai media pembelajaran, dan mengetahui bentuk wayang suket purbalingga karya Badriyanto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik wawancara dilakukan kepada Badriyanto untuk menggali informasi mengenai wayang suket purbalingga. Teknik observasi digunakan untuk mengamati secara langsung bagaimana bentuk dan cara pembuatan wayang suket purbalingga karya badriyanto. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengambil gambar berupa foto menggunakan bantuan kamera untuk mendapatkan data mengenai wayang suket purbalingga karya Badriyanto. Wayang suket purbalingga diciptakan pertama kali oleh Mbah Gepuk dengan bahan dasar rumput kasuruan. Wayang suket Purbalingga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Nasional oleh pemerintah pusat pada tanggal 8 Oktober 2020. Wayang suket purbalingga Karya Badriyanto dimaknai sebagai pendidikan, karakter bangsa, hiburan, aset budaya bangsa, dan sebagai komoditas. Wayang suket purbalingga karya Badriyanto memiliki karakteristik yang hampir sama dengan wayang purwa dimana setiap tokoh�tokohnya dapat dibedakan jika dilihat dari bentuknya. Anatomi wayang suket terdiri dari bagian kepala, tubuh, dan kaki. Wayang suket ini terbentuk dari rumput kasuruan yang disusun dengan empat bentuk anyaman yaitu anyaman klabangan, anyaman tikeran, anyaman gedek, dan anyaman sarang tawon. Beberapa bentuk tokoh wayang suket yang telah dibuat oleh Badriyanto antara lain Werkudara, Gathotkaca, Prabu Kresna, Yudhistira, Arjuna, Srikandi, Batara Guru, dan Pandhawa Lima.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bentuk, makna, wayang suket
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Jawa (S1)
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 10 Oct 2024 07:12
Last Modified: 10 Oct 2024 07:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64947

Actions (login required)

View Item View Item