ARANSEMEN DAN ENKULTURASI MUSIK TRADISIONAL BUNDENGAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN OLEH SANGGAR AKUSTIKA DI WONOSOBO


Analis Christy, 2501419043 (2023) ARANSEMEN DAN ENKULTURASI MUSIK TRADISIONAL BUNDENGAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN OLEH SANGGAR AKUSTIKA DI WONOSOBO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2501419043_ANALIS CHRISTY.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (0B) | Request a copy

Abstract

Kelompok musik bundengan Akustika berlokasi di Jalan Mangli No.1, Sumberan Utara, Wonosobo. Kelompok musik ini berupaya untuk melestarikan musik bundengan dengan memberikan inovasi dalam bentuk pertunjukan musiknya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan masyarakat khususnya remaja di Wonosobo sehingga nilai dan keberadaan musik bundengan selalu terjaga. Permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana bentuk aransemen dan proses enkulturasi sebagai upaya pelestarian musik bundengan oleh kelompok musik bundengan Akustika. Tujuan penelitian ini yakni menganalisis dan memberi deskripsi mengenai bentuk aransemen dan proses enkulturasi musik bundengan oleh kelompok musik bundengan Akustika. Pada penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan musikologi dan antropologi serta menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan yakni melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok musik bundengan Akustika memberikan inovasi melalui bentuk pertunjukan musik dengan memadukan alat musik Bundengan dengan alat musik modern dan membawakan berbagai jenis lagu popular, lagu daerah, serta tembang jawa. Nada dasar yang biasa digunakan adalah C mayor dan G mayor dengan jenis aransemen campuran. Pola iringan yang digunakan oleh setiap alat musik hanya sedikit dan diulang-ulang sampai lagu selesai. Proses enkulturasi yang diberikan kepada remaja dan masyarakat oleh kelompok musik bundengan Akustika adalah : (1) Pengetahuan; (2) Keterampilan; (3) Nilai; (4) Sikap; (5) Perilaku. Enkulturasi pengetahuan yang diturunkan yaitu teori dasar dalam musik, pola permainan alat musik bundengan dan berbagai alat musik modern yang digunakan, latihan rutin, dan pengenalan berbagai tembang Jawa, lagu daerah, dan lagu popular. Enkulturasi keterampilan diberikan ketika latihan rutin dilaksanakan. Enkulturasi berupa sikap dan perilaku diberikan ketika diadakan pentas musik bundengan, yaitu penampilan atau kostum yang digunakan, cara memainkan alat musik bundengan dan alat musik modern yang dibawakan, serta berbagai kebiasaan lainnya yang dilakukan ketika pentas. Enkulturasi nilai yang diberikan yakni nilai moral, sosial, keindahan, dan juga nilai agama. Saran berdasarkan hasil penelitian ini yaitu : (1) Personil mampu memberikan edukasi mengenai musik bundengan kepada generasi muda; (2) Adanya penambahan personil; (3) Selalu mengikuti perkembangan musik dari tahun ke tahun; (4) Aransemen selalu mengalami perkembangan dan lebih bervariatif.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Aransemen, Bundengan, Sanggar Musik Akustika, Enkulturasi
Subjects: L Education > Special Education > Music Education
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik)
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 10 Oct 2024 06:51
Last Modified: 10 Oct 2024 06:51
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64939

Actions (login required)

View Item View Item