STRATEGI KELOMPOK MUSIK RAMPAK HORE KRADENAN DALAM MENGGEMAKAN KESENIAN RELIGI DI PEKALONGAN MELALUI PENYAJIAN MUSIK
Nabila Prastuti Puspitarini, 2501418150 (2023) STRATEGI KELOMPOK MUSIK RAMPAK HORE KRADENAN DALAM MENGGEMAKAN KESENIAN RELIGI DI PEKALONGAN MELALUI PENYAJIAN MUSIK. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (0B) | Request a copy |
Abstract
Team Hore merupakan nama salah satu kelompok musik rampak yang dikolaborasikan dengan tari dan lantunan sholawat, yang terletak di Kelurahan Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah strategi kelompok musik rampak Hore Kradenan dalam menggemakan kesenian religi di Pekalongan melalui penyajian musik. Penelitian ini bertujuan, mengetahui dan mendeskripsikan tentang strategi kelompok musik rampak Hore Kradenan dalam menggemakan kesenian religi di Pekalongan melalui penyajian musik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini berupa tuturan hasil wawancara dengan informan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Penelitian ini dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian dan pembahasan musik rampak Hore Kradenan adalah strategi kelompok musik rampak Hore Kradenan dalam menggemakan kesenian religi di Pekalongan melalui penyajian musik menggunakan dua cara, yaitu: lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi: pementasan, materi pertunjukan dan pendukung pertunjukan dan lingkungan eksternal, meliputi: peran pemerintah, media dan kegiatan sosial. Lagu-lagu yang dimainkan saat pementasan pawai/karnaval maupun sedeprak yaitu diantaranya: lagu yang berjudul Merah Putih (Padang Bulan) lirik ciptaan Habieb Lutfi bin Yahya, Sing Keri Cokot Boyo ciptaan Imam Hairul Huda, Jambu Alas ciptaan Papa Irma, Tragedi Tali Kutang ciptaan Mohammad Sodikin (Cak Sodiq), Kelinci Ucul Ciptaan Ki Narto Sabdo, Kata Pujangga ciptaan R.H. Rhoma Irama, Ojo dipleroki ciptaan Ki Narto Sabdo. Lirik lagu tersebut sudah dirubah menjadi syair religi Islami tanpa judul oleh Team Hore, yaitu:M. Lutfi, Musa, Fahmi, dan Najib. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memiliki 4 (empat) saran, yaitu: pertama, bagi pemerintah untuk ikut mendukung warga Pekalongan untuk tetap melestarikan kelompok musik rampak. Kedua, bagi kelompok musik rampak Hore Kradenan Pekalongan untuk tetap mempertahankan prestasi dan tetap menjaga eksistensi serta menciptakan regenerasi berikutnya. Ketiga, bagi masyarakat untuk ikut mensupport, memotivasi, dan lebih mencintai kelompok musik ranpak di Pekalongan. Dan keempat, bagi peneliti diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam tentang musik rampak di Pekalongan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Strategi, Kelompok Musik Rampak Hore, Kesenian Religi. |
Subjects: | L Education > Special Education > Music Education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik) |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 06:49 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 06:49 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64938 |
Actions (login required)
View Item |