BENTUK PERTUNJUKAN SENI KUDA LUMPING TURONGGO SETO DI WONOREJO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG


Tyas Atmalujeng, 2501418107 (2023) BENTUK PERTUNJUKAN SENI KUDA LUMPING TURONGGO SETO DI WONOREJO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2501418107_Tyas Atmalujeng.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (0B) | Request a copy

Abstract

Bentuk Pertunjukan Seni Kuda Lumping Turonggo Seto di Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang merupakan salah satu kesenian rakyat yang dapat berkembang sesuai dengan dukungan dan minat masyarakat. Bentuk Pertunjukan Seni Kuda Lumping Turonggo Seto dikemas sebagai daya tarik penonton dengan menambah Ndola-Ndolo pada babak penutup. Maka tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan Bentuk Pertunjukan Seni Kuda Lumping Turonggo Seto di Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Dengan pendekatan etnokoreologi peneliti dapat menjelaskan data berupa latar belakang seni Kuda Lumping Turonggo Seto, Bentuk Pertunjukan Kuda Lumping Turonggo Seto. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk pertunjukan seni kuda lumping turonggo seto merupakan tarian tradisional kerakyatan yang menggunakan struktur pertunjukan awal yang ditandai dengan babak Prajurit Majapahit, inti terdiri dari babak Masalan dan babak Klasikan, penutup ditandai dengan babak Kolaborasi Semarangan. Adapun elemen-elemen yang terdapat di dalamnya yakni meliputi lakon yang diperankan oleh Kartolo, gerak menggunakan gerakan kuda lumping sederhana dan sudah tersusun, pelaku terdiri atas penari dan pemusik berusia remaja hingga dewasa, serta pawang terdiri atas orang yang lebih tua dari penari maupun pemusik. Iringan menggunakan kemudo rangsang, rias alus untuk Prajurit Majapahit dan Klasikan sedangkan rias bringas untuk babak masalan dan kolaborasi Semarangan. Busana menggunakan satu set busana tari lengkap dengan aksesoris. Sesaji terdapat jajanan pasar, property menggunakan eblek dan pentak. Tata pentas menggunakan panggung tratak, penonton sebagai pengamat dan penikmat hiburan. Saran untuk Kuda Lumping Turonggo Seto yaitu untuk penari memperhatikan gerak agar lebih kompak dan serasi serta pemusik diperhatikan saat memukul gamelan agar suara yang dihasilkan lebih baik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: bentuk pertunjukan, kesenian rakyat, kuda lumping
Subjects: N Fine Arts > NL Theater and Dance
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 10 Oct 2024 06:39
Last Modified: 10 Oct 2024 06:39
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64934

Actions (login required)

View Item View Item