Zakia Salwa Fadru, 2311418042 (2023) KAJIAN SINTAKSIS PADA WACANA KOMIK TITEUF SERI 12 DALAM PERSPEKTIF TEORI JEAN DUBOIS. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (0B) | Request a copy

Abstract

Kalimat memiliki dua tipe, yaitu (1) les types obligatoires yang meliputi kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat eksklamatif dan (2) les types facultatifs yang meliputi kalimat negatif, kalimat pasif, dan kalimat empatik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe-tipe kalimat baik tipe obligatoris maupun fakultatif yang ditemukan dalam komik “Titeuf” dan mengetahui bentuk-bentuk dan ciri-cirinya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak atau penyimakan dengan teknik dasar berupa teknik sadap, dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat (copy paste atau salin tempel) sebagai teknik lanjutan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca markah (TBM). Selanjutnya, metode yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode informal dengan penggunaan kata-kata (a natural language) sebagai teknik penjabaran dari metode tersebut. Berdasarkan analisis, ada 15 tipe kalimat yang ditemukan dalam komik tersebut dengan data sebanyak 705 data, ditemukan 119 data bertipe obligatoris deklaratif, 49 data tipe obligatoris + fakultatif negatif (1), 1 data tipe obligatoris + fakultatif pasif (2), 6 data tipe obligatoris + fakultatif empatik (3), dan 6 data tipe obligatoris + fakultatif negatif + empatik (4) serta 107 data tipe obligatoris interogatif, 12 data tipe (1), 5 data tipe (3), dan 5 data tipe (4). Selanjutnya, ada 50 data tipe obligatoris imperatif dan 1 data tipe (1) serta 275 data tipe obligatoris eksklamatif, 44 data tipe (1), 23 data tipe (3), dan 2 data tipe (4). Berdasarkan temuan di atas, tipe kalimat obligatoris eksklamatif dan tipe fakultatif negatif bentuk «pô» (argot dari pas) yang mendominasi penggunaan kalimat dalam komik Titeuf seri 12 berjudul le sens de la vie. Hal tersebut terjadi karena anak-anak dalam komik tersebut berusia sepuluh hingga tiga belas tahun sedang fokus mempelajari lingkungan mereka, sehingga kalimat yang digunakan mengekspresikan perasaan yang beragam, sedangkan banyaknya penggunaan bentuk negatif «pô» (argot dari pas) diakibatkan penulis komik Titeuf berasal dari Swiss, sehingga menerapkan bahasa Perancis khas Swiss (bahasa slang/argot) berupa kata “pô” pada kalimat yang digunakan anak-anak dalam komik tersebut.

Actions (login required)

View Item