Alifia Fadhila Ramadhani, 1102418014 (2023) EVALUASI PELAKSANAAN MODEL TEACHING FACTORY (TEFA) MENGGUNAKAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT) DI SMK NEGERI 11 SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan mendominasi Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2022 sebesar 9,42%. SMK perlu meningkatkan sumber daya manusia dengan melibatkan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) melalui teaching factory. Teaching factory merupakan model pembelajaran bernuansa seperti di industri yang sudah diterapkan di SMK Negeri 11 Semarang. Untuk mengetahui keberhasilan teaching factory, penelitian ini bertujuan untuk mengevalauasi model teaching factory menggunakan model evaluasi CIPP. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Aspek Context, terkait kondisi lingkungan sekolah sudah lebih dari standar minimum dan kebutuhan model teaching factory sesuai dengan kriteria berupa bahan ajar Power Point dan sumber belajar YouTube yang multiguna dengan menggunakan sistem penilaian berbasis teaching factory yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kepuasan konsumen yang menerapkan sistem blok dan kontinyu serta kurikulum sudah tersingkron dengan industri. Aspek Input, terkait rencana pelaksanaan sesuai dengan kriteria dan terdapat rencana pelaksanaan penerjunan siswa ke industri sebagai pedoman siswa dan terkait fasilitas pembelajaran sesuai dengan kriteria, namun penerapan rasio 1:1 dapat terpenuhi apabila guru menerapkan strategi rolling tugas. Aspek Proses, terkait budaya industri sesuai kriteria, namun dua dari sepuluh belum diterapkan, seperti tidak adanya rotasi kerja dan hasil praktek belum tentu menjadi sumber pendapatan, terkait supervisi akademik sudah sesuai dengan kriteria penilaian. Aspek Product, hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria penilaian, meliputi penilaian pengetahuan dari persentasi, tanya jawab sederhana dan ujian siswa, penilaian keterampilan dengan melihat produk secara keseluruhan dan hasil review produk, penilaian sikap dengan melihat sikap siswa ketika tanya jawab, partisipasi dalam kelompok, keaktifan, sopan santun dan tanggung jawab, dan penilaian kepuasan pelanggan melihat dari hasil analisis pada insight Instagram milik industri serta penilaian kinerja siswa dilakukan oleh pembimbing industri dengan memperhatikan 10 aspek penilaian, terkait hasil kerjasama sekolah dengan industri sesuai dengan kriteria namun siswa dan guru kurang siap dalam menerapkan budaya industri karena belum sepenuhnya guru memiliki pengalaman di industri, akan tetapi sekolah berhasil menjalin kerjasama dengan 35 UMKM dan harapannya dapat menjalin lebih banyak lagi UMKM di Kota Semarang.

Actions (login required)

View Item