MODEL PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PELEDAK DI PERAIRAN SORONG OLEH SAT POLAIR POLRES SORONG KOTA (Perspektif Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan)
DENY HALIM SYAHPUTRA, 0811521032 (2023) MODEL PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PELEDAK DI PERAIRAN SORONG OLEH SAT POLAIR POLRES SORONG KOTA (Perspektif Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan). Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penggunaan alat penangkap ikan harus mematuhi syarat atau standar yang ditetapkan oleh negara. Ini termasuk penggunaan alat penangkap ikan yang dilarang oleh negara. Pelarangan ini diperlukan untuk mencegah penangkapan ikan yang merugikan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan. Dengan mengatur penggunaan alat penangkap ikan yang sesuai, kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga kelangsungan populasi ikan. Khusus untuk daerah perairan Sorong tindak pidana yang berkaitan dengan tindak pidana penggunaan bahan peledak banyak terjadi. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang perikanan menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka menunjang pembangunan perikanan secara terkendali dan sesuai asas pengelolaan perikanan berkelanjutan. Konsep yang menjadi dasar penelitian ini adalah konsep model, konsep penegakan hukum pidana, konsep UU Perikanan, konsep tindak pidana destructive fishing, konsep peradilan pidana. Sedangkan Teori dalam penelitian ini yaitu Teori Tujuan Hukum, Teori Peradilan Pidana dan Teori Penegakan Hukum. Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis dengan sumber data dari data primer (wawancara) dan data sekunder (studi kepustakaan dan dokumentasi). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memastikan validitas data, digunakan teknik triangulasi. Setelah data penelitian terkumpul, dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif dengan empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, penegakan hukum yang dilakukan oleh Sat Polair Polres Sorong Kota terhadap pelaku tindak pidana pemboman ikan meliputi beberapa bentuk tindakan yaitu preventif, represif, dan kuratif. Bentuk tindakan preventif yang dilakukan oleh Sat Polair Polres Sorong Kota adalah diantaranya adalah dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan, serta patroli rutin yang di laksanakan kurang lebih 2 kali dalam sehari dan pada hari-hari penting. Tindakan represif yang dilakukan Sat Polair Polres Sorong Kota adalah dengan melalui proses penyelidikan, penyidikan, hingga penyerahan berkas perkara, dan tindakan terakhir adalah tindakan kuratif yang merupakan tindakan spontanitas yang keluar dari diri aparat kepolisian yang mana pada saat pelaku menjalani pemeriksaan. Kedua, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang mencirikan profesionalisme di bidang tertentu. Satuan Polisi Perairan Polres Sorong Kota perlu melakukan peningkatan kualitas SDM mereka agar menjadi penyidik yang handal. Saat ini, masih terdapat perwira yang belum memenuhi persyaratan sebagai Penyidik, dan juga terdapat kekurangan jumlah penyidik/penyidik pembantu dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Hal ini mengakibatkan banyak kendala yang dihadapi oleh penyidik dalam mem
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | investigation, criminal, fishing, explosives. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Hukum, S2 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 03:44 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:44 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64424 |
Actions (login required)
View Item |