EMI NUGRAHENI SOLIHAH, 0811520032 (2023) MODEL RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS STUDI KASUS DI KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN (Perspektif Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Penghentian Penuntuan Berdasarkan Keadilan Restoratif). Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Berkaitan dengan banyaknya peristiwa Pidana yang terjadi di masyarakat, dan membutuhkan solusi kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa adanya Pemidanaan dan menimbulkan keadilan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Kejaksaan sebagai lembaga yang berwenang melakukan penuntutan juga memiliki peran dalam penyelesaian perkara tanpa pidana, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melaksanakan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penunutan Berdasarkan Keadilan Restoratif, yang dalam penelitian ini dilaksanakan atas adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini akan membahas mengenai permasalahan yaitu Bagaimana Pelaksanaan Restorative justice Pada Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Perspektif Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 di wilayah Kejaksaan Negeri Sleman dan Bagaimana Model Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas dengan menggunakan Konsep Restorative justice. Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis, dengan menggunakan bahan primer yaitu wawancara dan bahan sekunder adalah peraturan perundang-undangan dan bahan tersier adalah literatur atau penelitian ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Pelaksanaan Restorative justice Pada Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Perspektif Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 di wilayah Kejaksaan Negeri Sleman telah diterapkannya restorative justice terhadap perkara tindak pidana kecelakaan lalu lintas, pelaku telah melakukan perdamaian dan mengembalikan, mengganti atau merestorasi segala kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas kepada korban secara baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Serta Model Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas dengan menggunakan Konsep Restorative justice bahwa restorative justice dapat dilakukan mulai dari tahap kepolisian dimana polisi dapat menyelesiakan perkara dengan menggunakan Konsep Restorative justice, bahwa penyelesaian perkara tindak pidana kecelakaan lalu lintas melalui restorative justice dapat dilakukan mulai dari tahap kepolisian dimana polisi dapat menyelesiakan perkara dengan restorative justice dengan model Alternatif Dispute Reslolution, penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif justice, serta Model Keadilan Restoratif berdasarkan Pancasila Saran dalam penelitian ini adalah 1) Pelaksanaan Restorative justice diharapkan dapat lebih dimaksimalkan untuk bisa diterapkan untuk menyelesaikan perkara diluar pengadilan atau dengan cara merestorasi atau pemulihan. 2) Model Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas dengan menggunakan Konsep Restorative justice diharapkan dapat dimaksimalkan untuk dapat diterapkan pada setiap tahapan sistem peradilan pidana. Dimana Alternatif Dispute Reslolution dapat memaksimalkan, lembaga kejaksaaan dapat memaksimalkan penyelesaian perkara dengan restorative justice menggunakan dasar Peraturan Kejaksaan dan terdapat peraturan perundang-undangan yang menerapkan keadilan restoratif justice dengan berdasarkan kedilan Pancasila.

Actions (login required)

View Item