ENY HARTADIYATI WASIKIN HARYANTI, 0402614011 (2022) GREEN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE, PERKEMBANGANNYA PADA MAHASISWA CALON GURU IPA (BIOLOGI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LITERASI SAINS SERTA KESADARAN SUSTAINABILITY. Doctoral thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Pembelajaran IPA (Biologi) memerlukan guru yang menguasai konten dan strategi pembelajaran karena penguasaan hal tersebut akan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif, maka sangat penting memberikan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) dalam penyiapan guru IPA (Biologi). Pada sisi lain, generasi sekarang dan masa depan akan berhadapan dengan problem yang berkaitan dengan keberlanjutan (sustainibility) kehidupan. Dalam konteks ini, PCK konvensional tidak akan tepat dalam menghadapi zaman yang berubah dengan cepat termasuk kerusakan bumi, sehingga diperlukan pengembangan menjadi Green PCK. Green PCK menuntut guru IPA (Biologi) menguasai konten IPA (Biologi), menginterpretasikan dan menerapkannya dalam permasalahan keberlanjutan (sustainability) termasuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan IPA dan kesadaran terhadap diri dan lingkungannya. Pemahaman ini dikenal sebagai literasi sains. Orang yang “literate” terhadap sains akan memiliki kesadaran sustainability. Penelitian ini bertujuan (1) menemukan konseptual Green PCK pembelajaran IPA; (2) menganalisis perkembangan kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi); (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi), (4) menganalisis pengaruh perkembangan kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi) terhadap literasi sainsnya serta literasi sains siswanya; (5) menganalisis pengaruh perkembangan kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi) terhadap kesadaran sustainabilitynya. Penelitian ini menggunakan multiphase design salah satu dari pendekatan mixed method. Ada lima fase yang digunakan, masing-masing menggunakan teknik pengumpulan data dan analisis data yang berbeda. Fase pertama, menggunakan metode kualitatif untuk menemukan konseptual Green PCK menggunakan teknik literature review. Fase kedua menggunakan metode kuantitatif dengan desain one group posttest untuk menentukan 9 Mahasiswa Calon Guru IPA (Biologi) sebagai partisipan dan diukur secara kuantitatif level kompetensi Green PCK (Pra, Growing, dan Maturing) menggunakan metode dokumentasi dan observasi beserta rubriknya. Fase ketiga, melalui metode concurrent embedding yaitu menganalisis perkembangan kompetensi Green PCK pada mahasiswa calon guru IPA (Biologi), secara kuantitatif menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat signifikansi perbedaan pengamatan awal dan pengamatan akhir, kemudian dilihat bagaimana peningkatannya dilakukan uji N Gain; dilakukan juga bersama-sama dengan analisis kualitatif deskripsi kompetensi Green PCK pada setiap level, fase ini menggunakan metode dokumentasi, observasi beserta rubriknya dan wawancara mendalam. Fase keempat melalui metode sequential explanatori dapat melihat secara kuantitaif yaitu signifikansi perbedaan kompetensi Green PCK di awal dan di akhir kemudian dijelaskan secara kualitatif faktor-faktor yang mempengaruhi, fase ini menggunakan metode dokumentasi, dan wawancara. Fase kelima dengan pendekatan kuantitaif yaitu mengetahui pengaruh level kompetensi Green PCK terhadap literasi sains dan kesadaran sustainability mahasiswa calon guru IPA (Biologi) serta literasi sains siswanya, pengumpulan data melalui metode test dan angket, selanjutnya data dianalisis menggunakan Mann Whiteney U, Effect Size dan Korelasi Kendall tau serta Spearman rho . Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Konseptual Green PCK yaitu irisan dari komponen content knowledge, pedagogy knowledge dan green knowledge. Green knowledge adalah pemahaman bahwa dalam konteks personal, regional, nasional dan global, suatu kegiatan bidang sosial-budaya harus menguntungkan secara ekonomi, namun tidak merusak lingkungan dengan upaya tindakan mencegah dan atau mempertahankan dan atau membangun sehingga terjadi kehidupan manusia yang sustainable. Green knowledge ini dilakukan dengan pola pendekatan tertanam (embedded) dan pola terinkorporasi (incorporated) pada materi utama IPA (Biologi) serta strategi pembelajarannya. Implementasi Green PCK dalam pembelajaran IPA (Biologi) dapat dilakukan secara deklaratif, prosedural dan praktik. (2) Kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi) mengalami perkembangan yang ditunjukkan berdasarkan level kompetensi Green PCK : pada pengukuran awal ditemukan level Pra dan Growing sedangkan pada akhir pengukuran mengalami peningkatan menjadi level Growing dan Maturing. Uji Wilcoxon menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) skor kompetensi Green PCK awal dan akhir, peningkatan berdasarkan nilai N Gain sebesar 0,5 pada kategori sedang. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi) adalah mastery experience, mastery learning tentang Green PCK, pembelajaran oleh teman sejawat, pembelajaran kolaboratif antara dosen dan teman sejawat, keterampilan metakognitif, verbal persuasion, keyakinan diri dan kepercayaan diri serta proses kognitif. (4) Rata�rata skor literasi sains mahasiswa calon guru IPA (Biologi) sebesar 0,5 dan Maturing sebesar 0,6; uji Mann Withney U menunjukkan (p<0,05), artinya ada perbedaan signifikan rata-rata skor literasi sains mahasiswa calon guru IPA (Biologi) pada level Growing dan Maturing; selanjutnya perhitungan Effect size yaitu sebesar 0,744 pada kategori tinggi; dan analisis korelasi Kendall tau menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,672 pada kategori sedang dan signifikan (p < 0,05). Rata-rata skor literasi sains siswa pada level Growing sebesar 0,6 dan Maturing sebesar 0,7; dilakukan uji Mann Withney U ada perbedaan signifikan (p<0,05) rata-rata skor literasi sains siswa pada level Growing dan Maturing; selanjunya perhitungan Effect size sebesar 0,754 pada kategori tinggi; dan analisis korelasi Spearman rho menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,832 pada kategori tinggi dan signifikan (p < 0,05). (5) Rata�rata skor kesadaran Sustainability pada kelompok Growing sebesar 0,78 dan kelompok Maturing rata-rata sebesar 0,9 namun kedua kelompok termasuk kategori tinggi; uji Mann Withney U menunjukkan (p<0,05), artinya ada perbedaan signifikan rata-rata skor kesadaran Sustainability mahasiswa calon guru IPA (Biologi) pada level Growing dan Maturing; selanjutnya perhitungan Effect size yaitu sebesar 0,805 pada kategori tinggi; dan analisis korelasi Kendall tau menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,743 pada kategori tinggi dan signifikan (p < 0,05) Konseptual Green PCK adalah Green Knowledge dilakukan dengan pola pendekatan tertanam dan terinkorporasi pada Content Knowledge dan Pedagogy Knowledge. Green Knowledge adalah pemahaman bahwa dalam konteks personal, regional, nasional dan global, suatu kegiatan bidang sosial-budaya harus menguntungkan secara ekonomi, namun tidak merusak lingkungan dengan upaya tindakan mencegah dan atau mempertahankan dan atau membangun sehingga terjadi kehidupan manusia yang sustainable sampai masa yang akan datang. Kompetensi Green PCK mahasiswa calon guru IPA (Biologi) mengalami perkembangan dari level Pra dan Growing ke level Growing dan Maturing. selanjutnya pencapaian tersebut berpengaruh positif dan signifikan (p<0,05) terhadap literasi sainsnya, literasi sains siswanya dan kesadaran sustainabilitynya.

Actions (login required)

View Item