RISIKO BENCANA KEKERINGAN DAN MITIGASINYA DI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) BOROBUDUR SKRIPSI


Agung Pambudi, 3211417032 (2021) RISIKO BENCANA KEKERINGAN DAN MITIGASINYA DI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) BOROBUDUR SKRIPSI. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3211417032 - Agung Pambudi.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kawasan Pariwisata Nasional Borobudur adalah salah satu kawasan pariwisata super prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah dengan harapan mampu menarik wisman dan wisnus. Berdasarkan laporan pihak BPBD Kabupaten Magelang dalam KSPN Borobudur terdapat sebanyak 14 desa pada tahun 2018 dan 2019 sebanyak 18 desa mengajukan bantuan dropping air. Hal tersebut menjadi indikator awal dari adanya kekeringan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat bahaya kekeringan, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas, dan tingkat risiko serta memilih mitigasi yang sesuai. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh satuan medan bahaya kekeringan dan 53.995 KK yang ada di daerah penelitian, dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive area sampling untuk menentukan satuan medan terpilih sebanyak 25 sampel satuan medan, sedangkan untuk memilih jumlah sampel masyarakat menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin yang memiliki tingkat eror 10%. Tingkat bahaya kekeringan diukur menggunakan 5 parameter yang ditumpangsusunkan yaitu : curah hujan, indeks vegetasi (NDDI), jenis tanah, sumber air, dan kedalaman air tanah. Kerentanan diukur menggunakan 3 parameter yang ada pada Perka BNPB No 02 tahun 2012 yaitu : kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan. Begitu pula dengan kapasitas yang diukur menggunakan Perka BNPB No 03 tahun 2012.Berdasarkan hasil tumpang susun 5 parameter didapatkan hasil bahaya di KSPN Borobudur memiliki sebaran bahaya kekeringan pada tingkat rendah sebesar 18%, Ancaman Sedang sebesar 56%, dan ancaman Tinggi sebesar 26%. 7 Desa dengan kerentanan rendah, 22 desa dengan tingkat kerentanan sedang, dan 9 desa sisanya memiliki tingkat kerentanan tinggi. Tingkat kapasitas masyarakat terdapat sebanyak 27 desa berada pada tingkat kapasitas rendah dan 11 desa berada pada tingkat kapasitas sedang. Perhitungan risiko yang menumpang tindihkan parameter bahaya, kerentanan dan kapasitas menghasilkan 55,57% wilayah memiliki tingkat risiko rendah, sebesar 38,92% memiliki tingkat risiko sedang, dan sisanya 5,52% dengan tingkat risiko tinggi. Pengurangan risiko menggunakan mitigasi struktural maupun non struktural. Berdasarkan hasil penelitian jenis kekeringan yang ada di KSPN Borobudur pada dasarnya disebabkan oleh kurang meratanya distribusi air, sehingga saran yang diajukan adalah perlu adanya pembuatan jaringan air yang baik, dan untuk warga bisa bijak dalam penggunaan air.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bahaya Kekeringan, Kerentanan Masyarakat, Kapasitas Masyarakat, Risiko, Mitigasi
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Geografi, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 27 Sep 2024 03:53
Last Modified: 27 Sep 2024 03:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64249

Actions (login required)

View Item View Item