OPTIMASI TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN PENALARAN DAN MEREDUKSI KECEMASAN MATEMATIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA
Ellyana Lutfianingrum, 4201417083 (2021) OPTIMASI TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN PENALARAN DAN MEREDUKSI KECEMASAN MATEMATIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan saat pembelajaran fisika. Kurangnya keaktifan siswa dan kurangnya kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan permasalahan fisika dalam bentuk matematik sesuai dengan konsep fisika. Banyaknya konsep dan persoalan matematik dalam pembelajaran fisika membuat siswa belum sepenuhnya memahami materi fisika sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Penelitian ini dimaksudkan untuk mejawab pertanyaan: (1) Bagaimana keefektifan model pembelajaran scaffolding dalam mengembangkan kemampuan penalaran siswa? (2) Bagaimana keefektifan model pembelajaran scaffolding dalam mereduksi kecemasan matematik siswa? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan penalaran siswa setelah diterapkan model pembelajaran scaffolding? (4) Bagaimana reduksi kecemasan matematik siswa setelah diterapkan model pembelajaran scaffolding? (5) Bagaimana hubungan antara kemampuan penalaran dan reduksi kecemasan matematik siswa? Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket, tes tertulis, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan menunjukkan terdapat perbedaan antara tingkat kemampuan penalaran siswa sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil tes tertulis kemampuan penalaran siswa meningkat pada tiap aspek setelah diterapkan pembelajaran menggunakan teknik scaffolding. Hasil uji N-Gain pada kemampuan penalaran yaitu sebesar 0,30 yang berada pada kategori sedang. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan matematik sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji N-Gain pada tingkat kecemasan matematik yaitu sebesar 0,15 yang berada pada kategori rendah. Teknik scaffolding membuat siswa lebih aktif saat pembelajaran dan mampu menyelesaikan permasalahan fisika sesuai dengan indikator penalaran. Dengan pembelajaran teknik scaffolding, jawaban siswa yang berkaitan dengan matematik lebih runtut. Hubungan antara kemampuan penalaran dan kecemasan matematik bersifat negatif, yang artinya jika kemampuan penalaran siswa meningkat maka kecemasan matematik siswa menurun
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Scaffolding, Penalaran, Kecemasan Matematik |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > L Education (General) > difficulty learning Q Science > QC Physics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 26 Sep 2024 03:54 |
Last Modified: | 26 Sep 2024 03:54 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64196 |
Actions (login required)
View Item |