EKSISTENSI TOKOH MARK HATHAWAY DALAM ROMAN PARCE QUE JE T’AIME KARYA GUILLAUME MUSSO: KAJIAN PSIKOLOGI EKSISTENSIAL ROLLO MAY
Nadiyah Ema Deski, 2311417031 (2021) EKSISTENSI TOKOH MARK HATHAWAY DALAM ROMAN PARCE QUE JE T’AIME KARYA GUILLAUME MUSSO: KAJIAN PSIKOLOGI EKSISTENSIAL ROLLO MAY. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Eksistensi diri diartikan sebagai manusia yang berdiri sebagai dirinya sendiri, atau manusia yang sadar bahwa dirinya ada. Ada banyak gambaran tentang kondisi psikologi manusia yang berkaitan dengan eksistensi diri di dalam karya sastra, Salah satu roman yang memuat tentang eksistensi manusia adalah roman Parce que je t’aime karya Guillaume Musso. Roman ini bercerita tentang seorang ayah sekaligus seorang psikolog bernama Mark Hathaway yang mengalami kesedihan mendalam akibat kehilangan putrinya. Rollo May adalah salah satu pelopor psikologi eksistensial yang membahas kecemasan, diri dan kebebasan sebagai syarat eksistensial manusia. May menaruh perhatian lebih pada konsep diri sebagai syarat mendasar bagi eksistensi manusia, May mengatakan bahwa diri adalah daya yang dengan itu manusia mengetahui setiap tindakannya. Oleh karena itu, ia mesti dirawat karena jika hilang akan menimbulkan kecemasan. Dalam hal ini, kecemasan merupakan efek dari kondisi manusia yang kehilangan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan eksistensi tokoh Mark Hathaway yang mengalami pasang surut dalam roman Parce que je t’aime karya Guillaume Musso menggunakan teori psikologi eksistensial Rollo May, sebelum kehilangan putrinya, pada saat ia kehilangan putrinya, dan setelah ia melakukan psikoterapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan teknik analisis isi untuk mendeskripsikan kondisi psikologi tokoh Mark Hathaway. Simpulan yang diambil dari penelitian ini adalah tokoh utama, Mark Hathaway yang semula berada dalam dunia (being in the world) mengalami ketiadaan diri (nonbeing) karena kehilangan putrinya. Mark memiliki bentuk cinta tak bersyarat kepada Layla sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam. Keadaan nonbeing yang dialami oleh Mark yaitu kecemasan neurotik dan perasaan bersalah. Kemudian, Mark perlahan dapat menemukan kembali kesadaran dirinya melalui psikoterapi berupa hipnoterapi hingga dia berada pada tahap kesadaran diri kreatif.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eksistensi, being in the world, nonbeing, psikologi eksistensial, parce que je t’aime. |
Subjects: | P Language and Literature > PDA French Languages P Language and Literature > PU French Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Perancis (S1) |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 26 Sep 2024 02:46 |
Last Modified: | 26 Sep 2024 02:46 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64175 |
Actions (login required)
View Item |