KAJIAN SEMANTIK: BENTUK DAN MAKNA MOTIF BATIK TULIS RIFAIYAH DI DESA KALIPUCANG WETAN, KABUPATEN BATANG
Mifta Ul Janah, 2611419029 (2023) KAJIAN SEMANTIK: BENTUK DAN MAKNA MOTIF BATIK TULIS RIFAIYAH DI DESA KALIPUCANG WETAN, KABUPATEN BATANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Batik tulis Rifaiyah merupakan batik yang dibuat oleh komunitas Rifaiyah ciri khas dari motif-motifnya jarang diketahui oleh orang-orang awam, karena kebanyakan masyarakat hanya sekedar memakai batik saja tanpa mengetahui motif�motifnya, makna dan perbedaan dari setiap motif. Penelitian ini sangat menarik karena keunikan dari leksikon beserta makna dari batik tulis Rifaiyah yang terdapat di Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang tersebut. Tujuan penelitian yaitu (1) Mendeskripsikan bentuk satuan lingual motif batik tulis Rifaiyah (2) Mendeskripsikan makna motif batik tulis Rifaiyah. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyajian data. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan teknik padan dan teknik agih. Metode penyajian data dilakukan dengan metode informal yaitu menggunakan deskripsi-deskripsi yang bersifat kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 15 bentuk leksikon motif batik tulis Rifaiyah yaitu motif Pela Ati [pɘlɔ ati], Kupat Lepet [kupat ləpət], Gemblong Sairis [gɘmblɔŋ sa’iʀΙs], Nyah Pratin [ňah pratIn], Banji [banji], Gendhakan [gənḍaan], Lancur [lancur], Rama Gendhong [rɔmɔ gɘndhɔŋ], Dapel [dapƐl], Materos Satrio [materɔs satriyɔ], Kluwungan [kluwuŋan], Liris [LirIs], Tambal [tambal], Kothak Kitir [kotha’ kitΙR], Kawung Dolar [kawuŋ dolar]. Motif batik tulis Rifaiyah yang termasuk dalam bentuk kata dasar yaitu Banji, Lancur, Dapel, Liris, dan Tambal, serta motif batik tulis Rifaiyah yang termasuk dalam kata bentukan yaitu Gendhakan dan Kluwungan karena dua motif tersebut terdapat proses afiksasi yang berupa sufiksasi -an. Motif batik tulis Rifaiyah juga berbentuk frasa endosentrik atributif yaitu Rama Gendhong, Nyah Pratin dan Gemblong Sairis karena motif tersebut salah satu unsurnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada unsur lainnya dan motif batik tulis Rifaiyah yang berbentuk frasa endosentrik koordinatif yaitu Kothak Kitir, Kawung Dolar, Kupat Lepet, dan Pela Ati karena motif tersebut frasa yang antara unsur pusat antara satu dengan yang lainnya dapat disisipkan kata ‘lan’. Berdasarkan maknanya, motif batik tulis Rifaiyah terdapat makna leksikal, makna gramatikal, dan makna kultural. Batik tulis Rifaiyah juga dapat diketahui berdasarkan analisis komponen maknanya yaitu fungsi batik, motif utama, motif pendukung, isen-isen, dan warna. Sebagai contoh motif Pela Ati yaitu memiliki fungsi sebagai pakaian utama bagi para pengikut ajaran Rifaiyah, motif utama pada Pela Ati berupa penggambaran burung merak, lalu sebagai motif pendukung digambarkan motif liris, bunga semanggi, bunga matahari, bunga melati, daun krokot dan daun padi, serta isen-isennya digambarkan motif cecek, ukel, kembang jeruk, dan kembang lombok.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Semantik, Bentuk, Makna, Motif Batik Tulis Rifaiyah |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) > PN0441 Literary History P Language and Literature > PQ Romance literatures |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 08:06 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 08:06 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/63766 |
Actions (login required)
View Item |