STRUKTUR SERAT WULANG TATAKRAMA DALAM MODEL TATA SASTRA TODOROV


Noersy Rosmawati, 2611419028 (2023) STRUKTUR SERAT WULANG TATAKRAMA DALAM MODEL TATA SASTRA TODOROV. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2611419028_Noersy Rosmawati - Noersy Rosma Wati.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Serat Wulang Tatakrama merupakan karya sastra Jawa berbentuk tembang yang di dalamnya berisikan pesan nasihat dan ajaran tentang tata krama dan ditujukan untuk para abdi muda atau baru di kraton Surakarta pada masa K. S. Susuhunan Pakubuwono IV. Teks ini belum dikaji secara utuh khususnya terkait dengan komposisi struktur dan unsur-unsur yang membangun teks. Penelitian pada Serat Wulang Tatakrama akan mengkaji struktur teks dengan menggunakan model tata sastra Todorov. Permasalahan penelitian bagaimana unsur Serat Wulang Tatakrama berdasarkan aspek verbal, sintaksis dan semantik. Analisis struktural pada Serat Wulang Tatakrama bertujuan untuk mempermudah proses pembacaan juga pemahaman makna dalam Serat Wulang Tatakrama. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Fokus penelitian ini yaitu unsur dan makna dalam Serat Wulang Tatakrama berdasarkan aspek verbal, aspek sintaksis dan aspek semantik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strukturalisme semiotika Todorov. Data dalam penelitian ini merupakan unsur pembangun dalam Serat Wulang Tatakrama. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca secara heuristik. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik hermeneutik. Hasil penelitian ini yaitu Serat Wulang Tatakrama berdasarkan (1) aspek verbal mencakup unsur bunyi asonansi yang dominasi dengan huruf /a/ menggambarkan sikap tegas, semangat dan berwibawa, unsur bunyi aliterasi yaitu /-dh, /-g, /-c, /-k, /-r. Metrum tembang macapat dengan 3 bait tembang dhandanggula, 3 bait tembang sinom, 3 bait tembang durma, 4 bait tembang mijil, 3 bait tembang maskumambang, 3 bait tembang asmarandana, 3 bait tembang megatruh, 3 bait tembang megatruh, 3 bait tembang gambuh, 8 bait tembang kinanthi. Pengungkapan dalam Serat Wulang Tatakrama cenderung secara langsung karena termasuk teks piwulang. (2) Aspek sintaksis secara spasial menceritakan sikap utama seorang abdi, sikap abdi ketika menerima tamu, sikap buruk seorang abdi, sikap abdi ketika menerima perintah, keyakinan abdi kepada tuannya, jodoh seorang abdi, Sikap abdi ketika menerima keputusan tuannya, nasihat untuk abdi baru, sikap abdi saat di hadapan tuannya. (3) Aspek semantik dalam teks ini bermakna sebagai ajaran untuk penguat hubungan antar abdi dengan tuannya juga mempertahankan tata krama yang sudah ada di dalam kerajaan. Ajaran dan nasihat dalam Serat Wulang Tatakrama masih cukup relevan untuk dijadikan tauladan pada dunia pekerjaan zaman ini. Penelitian pada Serat Wulang Tatakrama masih jarang dilakukan, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji serat tersebut lebih mendalam lagi sehingga memahami fungsi dan makna teks Serat Piwulang untuk masyarakat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Serat Wulang Tatakrama, Tata Sastra Todorov.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
P Language and Literature > PN Literature (General)
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Jawa (S1)
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 02 Sep 2024 07:54
Last Modified: 02 Sep 2024 07:54
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/63764

Actions (login required)

View Item View Item