MAKNA DAN FUNGSI PERLENGKAPAN KESENIAN CING PO LING DI PAGUYUBAN TUNGGUL WULUNG KABUPATEN PURWOREJO


Nurulita Rahayu, 2501419055 (2023) MAKNA DAN FUNGSI PERLENGKAPAN KESENIAN CING PO LING DI PAGUYUBAN TUNGGUL WULUNG KABUPATEN PURWOREJO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2501419055_Nurulita Rahayu - Nurulita Rahayu.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Cing Po Ling merupakan kesenian tradisional dari Purworejo menggambarkan prajurit yang sedang latihan perang. Arti nama Cing Po Ling diambil dari nama pengawal Ki Demang bernama Krincing, Dipomenggolo, dan Keling. Dahulu Cing Po Ling digunakan untuk mengantar Demang dalam acara pisowanan(perhelatan), oleh karena itu para pengawal Ki Demang dibekali senjata perang yang disamarkan menjadi perlengkapan kesenian guna mengelabuhi musuh. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna dan fungsi perlengkapan kesenian Cing Po Ling di Paguyuban Tunggul Wulung Kabupaten Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teori interpretatif simbolik oleh Geertz. Lokasi penelitian di Paguyuban Tunggul Wulung Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa baju beskap dan celana hitam panjang berfungsi menutupi tubuh saat pementasan bermakna penyamaran identitas pusar menonjol si Krincing dan penyakit kaki si Keling, topi pacul gowang berfungsi sebagai penutup kepala bermakna penyamaran identitas Dipomenggolo yang memiliki dahi menonjol, baju lurik sebagai penutup tubuh bermakan strategi perang, blangkon sebagai penutup kepala bermakna kedudukan tinggi/terhormat, selempang sebagai aksesoris bermakna penyamaran senjata borgol, jarik sebagai pelengkap busana memiliki makna jalinan persaudaraan, stagen sebagai pengencang jarik bermakna tempat menyimpan jimat, lontongan untuk memperindah stagen bermakna kehidupan, epek timang sebagai sabuk bermakna senjata untuk mencambuk, keris sebagai aksesoris bermakna kewibawaan, kain merah dan putih sebagai selendang bermakna perjuangan, alas kaki sebagai pelindung bermakna estetika dan kewibawaan, kacamata hitam sebagai pelindung bermakna kewibawaan. Properti bendera sebagai identitas paguyuban bermakna penyamaran senjata tombak, pedang sebagai properti adegan pencakan bermakna senjata yang memiliki kekuatan magis. Alat musik selompret sebagai pengiring bermakna penyamaran senjata tulup, bendhe sebagai penata gerak bermakna senjata yang diberi kekuatan magis, ketipung sebagai pengiring bermakna tempat menyimpan senjata batu, dan kecrek sebagai pengiring bermakna penyamaran senjata badhar besi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perlengkapan Kesenian Cing Po Ling, Makna,
Subjects: N Fine Arts > NL Theater and Dance
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 02 Sep 2024 07:48
Last Modified: 02 Sep 2024 07:49
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/63762

Actions (login required)

View Item View Item