Zahwal Wafdah, 2111419003 (2023) KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA DALAM GRUP RESMI PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA DI TELEGRAM. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

h, maaf, sabar, tidak apa-apa, dan bagaimana kabarmu, tetapi juga perlu adanya pemahaman terhadap nilai sosial dan budaya yang berada di lingkungan masyarakat tutur. Sebuah tuturan yang berbentuk tulisan maupun lisan dapat dikatakan santun atau tidak, dapat dilihat dari berapa ukuran kesantunan berbahasa yang digunakan di masyarakat tersebut. Untuk menunjang hubungan harmonis saat berkomunikasi, penting adanya kesantunan dalam berbahasa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara peserta tutur. Maka dari itu, untuk mengurangi kesalahpahaman di antara peserta tutur perlu adanya kajian kesantunan berbahasa di dalam program pemerintah. Hal tersebut digunakan untuk memantau kebahasaan mahasiswa pada saat berkomunikasi dengan lingkup yang lebih luas di media sosial. Permasalahan penelitian meliputi (1) bagaimana bentuk pematuhan bidal kesantunan berbahasa dalam tuturan mahasiswa pertukaran merdeka di Telegram, dan (2) bagaimana bentuk pelanggaran bidal kesantunan berbahasa dalam tuturan mahasiswa pertukaran merdeka di Telegram. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk pematuhan bidal kesantunan berbahasa dalam tuturan mahasiswa pertukaran merdeka di Telegram dan mendeskripsikan bentuk pelanggaran bidal kesantunan berbahasa dalam tuturan mahasiswa pertukaran merdeka di Telegram Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik dengan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah penggalan tuturan mahasiswa yang terdapat di grup resmi Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan 1 tahun 2021-2022 yang diduga mengandung pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa. Pengambilan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan pragmatis dan normatif, sedangkan penyajiannya menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tuturan mahasiswa dalam grup resmi pertukaran mahasiswa merdeka di telegram lebih sering melanggar prinsip kesantunan berbahasa daripada kepatuhannya. Sejumlah 110 tuturan mahasiswa merdeka dalam grup resmi mahasiswa di telegram terdapat 35 tuturan patuh terhadap bidal kesantunan berbahasa, meliputi bidal kebijaksanaan terdapat 2 data, bidal kedermawanan terdapat 3 data, bidal penghargaan terdapat 1 data, bidal kesederhanaan terdapat 2 data, bidal pemufakatan terdapat 5 data, bidal kesimpatian terdapat 6 data, bidal kewajiban meminta maaf terdapat 7 data, bidal vii kewajiban tanggapan atau permintaan maaf terdapat 4 data, bidal pendapat dan bersikap diam terdapat 4 data, dan bidal perasaan terdapat 1 data. Sedangkan 65 tuturan melanggar bidal kesantunan berbahasa, meliputi bidal kebijaksanaan terdapat 6 data, bidal kedermawanan terdapat 7 data, bidal penghargaan terdapat 14 data, bidal kesederhanaan terdapat 7 data, bidal pemufakatan terdapat 6 data, bidal kesimpatian terdapat 5 data, bidal kewajiban tanggapan atau permintaan maaf terdapat 8 data, bidal pendapat dan bersikap diam terdapat 6 data, dan bidal perasaan terdapat 16 data. Berdasarkan perolehan tersebut menunjukkan bahwa tuturan mahasiswa dalam grup resmi pertukaran mahasiswa merdeka di Telegram tergolong tidak santun. Saran dari temuan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan mengenai penelitian tentang kesantunan berbahasa. Selain itu, adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat bahasa dalam penggunaan kesantunan berbahasa ketika bertutur.

Actions (login required)

View Item