TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KONTEN HOROR DI KANAL YOUTUBE SARA WIJAYANTO: DIARY MISTERY SARA (DMS)


Herlingga Oktapiantama, 2111418017 (2023) TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KONTEN HOROR DI KANAL YOUTUBE SARA WIJAYANTO: DIARY MISTERY SARA (DMS). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2111418017_Herlingga Oktapiantama.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tindak tutur direktif diartikan sebagai jenis tindak tutur yang digunakan penutur untuk menyuruh mitra tutur melakukan suatu tindakan. Dalam hal ini, konteks tuturan memegang peran penting guna menciptakan efektivitas tuturan antara penutur dan mitra tutur. Jika mitra tutur tidak memahami konteks tuturan, maka mitra tutur tidak mampu memahami maksud tuturan yang ingin disampaikan penutur. Proses tindak tutur tidak hanya dilakukan secara langsung atau dengan bertatap muka saja, tetapi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti halnya tuturan dalam kanal YouTube. Kanal YouTube merupakan akun dari seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan konten berupa video yang dapat dinikmati oleh khalayak luas. Konten YouTube yang akan dijadikan sebagai fokus penelitian bersumber dari kanal YouTube Sara Wijayanto: Diary Mistery Sara (DMS). Konten ini diduga menampilkan beberapa bentuk dan fungsi tindak tutur direktif yang direalisasikan dalam bentuk tuturan atau dialog dari para penuturnya, seperti Sara Wijayanto, Fadi Iskandar, Wisnu Hardana, Demian Aditya, dan para kru pendukung. Ragam ujaran dalam konten Sara Wijayanto telah berhasil memunculkan cerita yang menarik. Pernyataan tersebut diperkuat dengan subscriber akun Sara Wijayanto yang sudah mencapai 9 juta lebih pengikut pada periode tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif pada konten YouTube Sara Wijayanto: Diary Misteri Sara (DMS), (2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif pada konten YouTube Sara Wijayanto: Diary Misteri Sara (DMS), dan (3) mendeskripsikan efek tindak tutur direktif pada konten YouTube Sara Wijayanto. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan teoretis berupa kajian pragmatik dan pendekatan metodologis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik catat dan simak bebas libat cakap. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode padan dan metode normatif. Metode padan dalam penelitian ini menggunakan teknik dasar berupa teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Selanjutnya, metode penyajian hasil analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal. Hasil dalam penelitian ini berupa bentuk tindak tutur direktif, fungsi tindak tutur direktif, dan efek tindak tutur direktif. Data keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 256 data. Berdasarkan data yang telah ditemukan dan dianalisis, terdapat temuan berupa bentuk tindak tutur direktif. Berdasarkan hasil vii vii analisis dan pembahasan, bentuk tindak tutur direktif yang dominan yakni bentuk tindak tutur langsung literal. Bentuk tindak tutur ini ditemukan sebanyak 115 data. Selanjutnya, untuk bentuk tindak tutur langsung tidak literal sebanyak 73 data, bentuk tindak tutur tidak langsung literal ditemukan sebanyak 47 data, dan bentuk tindak tutur tidak langsung literal ditemukan sebanyak 21 data. Adapun pemaparan hasil dan pembahasan mengenai fungsi tindak tutur direktif menurut teori Prayitno yang ditemukan sebanyak 184 data meliputi; fungsi memerintah, menyuruh, menginstruksikan, mengharuskan, memaksa, menyilakan, meminta, mengharap, memohon, menawarkan, mengajak, mendorong, merayu, mendukung, mendesak, menuntut, menargetkan, menganjurkan, menyarankan, mengingatkan, menegur, menyindir, melarang, dan mencegah. Terdapat temuan fungsi tindak tutur direktif yang dominan digunakan berupa fungsi perintah sebanyak 72 data. Selanjutnya, ditemukan pula hasil penelitian mengenai efek tindak tutur direktif. Efek positif tindak tutur direktif yang ditemukan pada tuturan di kanal YouTube Sara Wijayanto meliputi; efek membuat senang, mengikuti, meyakini, melegakan, dan peduli. Selanjutnya, efek negatif yang ditemukan dalam penggalan tuturan pada konten YouTube Sara Wijayanto meliputi; efek negatif mengecam, marah, cemas, dan waspada. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa saran yang diberikan oleh peneliti, yaitu: (1) penelitian mengenai bentuk, fungsi, dan efek tindak tutur direktif dengan objek konten YouTube horor masih jarang dilakukan. Perlu diketahui jika konten horor belakangan ini mampu menarik perhatian masyarakat. Jadi diharapkan untuk calon peneliti selanjutnya, mampu memperdalam penelitian mengenai teori tindak tutur direktif dengan objek kajian berupa konten horor, (2) penelitian ini terbilang masih sangat sederhana dan belum begitu sempurna. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kajian pragmatik dengan aspek lain yang dapat memperkaya penelitian pada bidang pragmatik, (3) dengan adanya penelitian ini, diharapkan pembaca dan peneliti lain mampu memahami tuturan yang termasuk ke dalam bentuk, fungsi, dan efek tindak tutur direktif.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: tindak tutur, tindak tutur direktif, konten YouTube
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: dwi setyo hastaningsih
Date Deposited: 08 May 2024 05:50
Last Modified: 08 May 2024 05:50
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62679

Actions (login required)

View Item View Item