ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VII SMP/MTs KURIKULUM MERDEKA TERBITAN ERLANGGA


Ade Dufadhol Ariyadi, 2101419078 (2023) ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VII SMP/MTs KURIKULUM MERDEKA TERBITAN ERLANGGA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2101419078- Ade Dufadhol Ariyadi.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Sekolah merupakan sarana bagi peserta didik untuk belajar mengenai banyak hal. Di sekolah, proses belajar mengajar umumnya menggunakan buku teks sebagai penunjang proses belajar mengajar. Berkenaan dengan pentingnya buku teks dalam proses belajar mengajar yang utamanya dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia di SMP, para pengguna khususnya para guru perlu mengkaji terlebih dahulu buku teks yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku teks yang baik mampu menarik minat peserta didik untuk mempelajarinya. Sedangkan, buku teks yang benar adalah buku yang tidak menimbulkan persepsi salah serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai kaidah-kaidah keilmuan.Tentunya, di dalam buku teks juga terdapat pemantik kegiatan mandiri untuk belajar peserta didik. Menurut pengamatan peneliti di SMP Negeri 33 Semarang, SMP Negeri 42 Semarang, dan SMP Kesatrian 1 Semarang. Sekolah-sekolah tersebut dalam pembelajaran di kelasnya, menggunakan buku referensi utama dan buku tambahan atau penunjang. Buku referensi utama biasanya buku teks wajib yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Buku tambahan atau penunjang biasanya diterbitkan dari penerbit nonKemendikbud atau swasta dan digunakan sebagai bahan penunjang pembelajaran dari buku utama. Buku teks yang diterbitkan oleh Kemendikbud atau pemerintah tentu sudah dinilai kelayakannya oleh para penilai baik dari unsur guru, ahli pembelajaran, maupun ahli materi. Tetapi, buku yang diterbitkan oleh penerbit swasta belum tentu dapat dinilai oleh kelayakannya seperti Erlangga. Maka dari itu, buku teks dari penerbit swasta seperti Erlangga harus dinilai kelayakannya, walaupun menggunakan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum merdeka. Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) mendeskripsikan kelayakan dari segi isi buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga, 2) mendeskripsikan kelayakan dari segi penyajian buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga, 3) mendeskripsikan kelayakan dari segi bahasa buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga, dan 4) mendeskripsikan kelayakan dari segi grafika buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga. Pendekatan dan desain pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan analisis isi sebagai metodenya (penelitian analisis buku teks) dan deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif ini, bertujuan mendeskripsikan kelayakan dari segi isi, penyajian, bahasa, hingga grafika pada buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga. Sedangkan untuk penelitian deskriptif kuantitatif, digunakan hanya untuk sebatas mempresentasekan hasil dari data awal, yaitu data penilaian kelayakan dari peneliti dan validator. Metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode simak dalam penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik catat. Teknik simak dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika buku teks bahasa Indonesia. Metode simak digunakan untuk menyimak penggunaan bahasa tulis. Selain itu, metode simak dalam penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik viii catat. Teknik simak dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika buku teks bahasa Indonesia. Penggunaan metode simak dan teknik catat dilakukan untuk mengumpulkan data primer. Sedangkan untuk mengumpulkan data sekunder, peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Data sekunder ini nantinya sebagai penunjang dari data primer untuk dijadikan referensi tambahan agar temuan data relevan. Hasil penelitian yang ditujukan, yaitu 1) kelayakan isi buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga mendapat skor rata-rata 84,02% dan berkategori sangat layak. Namun masih ada kekurangan, berupa contoh teks yang tidak bersumber, teks yang tidak sesuai dengan materi, teks yang tidak sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaannya, pelatihan, penugasan, dan penskoran yang terbilang masih sedikit, ilustrasi atau gambar yang ketinggalan zaman, contoh teks atau ilustrasi yang mengandung wawasan kebhinekaan dan kebangsaan yang jumlahnya tidak terlalu banyak. 2) Kelayakan penyajian buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga mendapat skor rata-rata 85,37% dan berkategori sangat layak. Meski begitu masih ada kekurangan, yakni tidak adanya daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol grafis, latar belakang dan sajian buku. Selain itu, gambar atau ilustrasi yang disajikan ada beberapa yang tidak ada sumbernya. 3) Kelayakan bahasa buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga mendapat skor rata-rata 92,94% dan berkategori sangat layak. Walaupun demikian, kelayakan bahasa masih mengalami kekurangan, diantaranya ada kata-kata yang bahasanya tidak dimengerti peserta didik. Kemudian, terdapat kesalahan penulisan kata. 4) Kelayakan grafika buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs Kurikulum Merdeka Terbitan Erlangga mendapat skor rata-rata 70,90% dan berkategori layak. Akan tetapi, terdapat kekurangankekurangan dalam kelayakan grafika. Seperti, pada bagian sampul muka buku berwarna latar belakang putih, sedangkan sampul belakang dan punggung buku berwarna oranye, secara keseluruhan tidak menggambarkan kekonsistenan, pemilihan ilustrasi gambar mikrofon untuk sampul muka buku kurang tepat, seharusnya berkaitan dengan sekolah. Gambar mikrofon tidak selalu berkaitan dengan pendidikan bisa jadi merujuk yang lainnya. Kesalahan berikutnya, yaitu penyajian nomor halaman yang tidak tepat, dan ilustrasi atau gambar dalam buku teks semuanya tidak berwarna dan kurang beragam. Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, peneliti hendak memberikan saran atau masukan, sebagai berikut. (1) Sekolah hendaknya menyeleksi buku penunjang yang akan digunakan untuk proses pembelajaran di kelas. (2) Pendidik khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebaiknya melakukan peninjauan ulang atau mensortir dengan tepat dan bijak buku penunjang bahasa Indonesia, agar pembelajaran tersampaikan dengan baik ke peserta didik. (3) Peserta didik seyogyanya menelaah sebisa mungkin buku yang digunakan untuk pembelajaran. (4) Penerbit sepantasnya melakukan evaluasi ulang terkait kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika mengenai buku teks bahasa Indonesia yang diterbitkan serta bahan penguatan kurikulum merdeka lebih lanjut. (5) Penulis buku sebisa mungkin meminimalisir kesalahan-kesalahan terhadap buku teks yang ditulis. (6) Peneliti lainnya untuk bisa digunakan sebagai referensi tambahan atau lanjutan dari penelitian yang sejalan. (7) Pembaca dan masyarakat agar lebih peduli dan lebih mengenal tentang buku-buku teks yang layak digunakan. i

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kelayakan Isi, Kelayakan Penyajian, Kelayakan Bahasa, Kelayakan Grafika, Buku Teks
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: dwi setyo hastaningsih
Date Deposited: 07 May 2024 07:36
Last Modified: 07 May 2024 07:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62676

Actions (login required)

View Item View Item