DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN TERHADAP ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR


Muhammad Fajar Febrianto, 3211418051 (2023) DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN TERHADAP ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of SKRIPSI] PDF (SKRIPSI)
Restricted to Repository staff only

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Konversi lahan atau perubahan fungsi lahan pada suatu wilayah merupakan wujud dari adanya perkembangan pada suatu wilayah dari tahun ke tahun. Ketersediaan lahan yang semakin hari semakin mengalami penurunan berbanding terbalik dengan jumlah pertumbuhan penduduk, menuntut adanya suatu pembangunan pada suatu wilayah, dengan semakin tingginya pembangunan tentunya menimbulkan berbagai permasalahan baru yang dapat mengancam bagi lingkungan. Meluasnya pembangunan menyebabkan bertambahnya lahan terbangun dan berkurangnya lahan pertanian atau jumlah lahan bervegetasi yang berdampak pada ancaman bencana tanah longsor, salah satunya berada di Kecamatan Tawangmangu. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui luasan perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Tawangmangu dari tahun 2012 – 2021, (2) mengetahui dan menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap tingkat ancaman bencana tanah longsor di Kecamatan Tawangmangu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif serta pendekatan secara spasial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis antara lain 1) Analisis data spasial adalah dengan melakukan pengelolaan data spasial yang dalam pengelolaannya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang digunakan untuk menganalisis konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun, 2) Pengolahan data spasial dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan memanfaatkan software Arcgis 10.4 dengan melalui proses tumpang susun (overlay) yaitu dengan meng-overlay beberapa peta parameter (peta jenis tanah, peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta kemiringan lereng serta peta geologi) dan memberikan skor guna dapat melakukan skoring atau pembobotan guna menghasilkan peta ancaman bahaya longsor di Kecamatan Tawangmangu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perubahan lahan dari tahun ke tahun terus terjadi dimana jumlah lahan terbangun terus mengalami peningkatan selama periode 2012 – 2021 dimana lahan terbangun mengalami peningkatan sebesar 77,68 Ha, dan kawasan hutan di Kecamatan Tawangmangu mengalami penurunan luas yang cukup ekstrim yakni sebesar 362,88 Ha. Kecamatan Tawangmangu juga memiliki Tingkat kerawanan Longsor yang tinggi dimana kawasan padat penduduk atau pusat aktivitas masyarakat memiliki tingkat ancaman tanah longsor dalam kategori sangat tinggi yakni Kelurahan Tawangmangu, Blumbang, Kalisoro serta Gondosuli. Disisi lain pembangunan terus terjadi di Kecamatan Tawangmangu sehingga perubahan penggunaan lahan tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dimana banyak kawasan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan perubahan penggunaan lahan kebanyakan diperuntukan untuk kawasan penunjang pariwisata di Kecamatan Tawangmangu. Saran yang diberikan sebaiknya pemerintah melakukan pengawasan agar tercipta kesesuaian lahan di Kecamatan Tawangmangu

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Konversi Lahan, Ancaman, Longsor. Lahan Pertanian. Lahan Terbangun
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Geografi, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 06 May 2024 03:03
Last Modified: 06 May 2024 03:03
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62654

Actions (login required)

View Item View Item