PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT SEBAGAI POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN PERKOTAAN GUNA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI KOTA SEMARANG


Irma Oktavia, 3211419017 (2023) PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT SEBAGAI POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN PERKOTAAN GUNA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of Skripsi] PDF (Skripsi)
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk di Kota Semarang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan yang berdampak pada kebutuhan pangan masyarakat di wilayah ini. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan pangan, pemerintah Kota Semarang bergantung dengan wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan yang disebut dengan Urban Farming atau Pertanian Perkotaan. Kebijakan tersebut diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran lahan sempit untuk pengembangan pertanian perkotaan, mengetahui pengelolaan yang digunakan dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan dan menganalisis hubungan pertanian perkotaan terhadap ketahanan pangan keluarga Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Sistem Informasi Geografis. Pada hasil dari penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa sebaran lahan sempit yang dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian perkotaan sudah tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Timur. Selain itu teknik pengelolaan yang digunakan pun bermacam-macam yaitu Hidroponik, Aquaponik, Vertikultur, Polybag, dan rooftop. Tanaman pangan yang dikembangkan oleh masyarakat meliputi cabai, tomat dan terong dengan memanfaatkan halaman rumahnya. Jumlah panen yang diperoleh oleh masyarakat paling banyak berada di Kecamatan Semarang Timur yakni di Kelurahan Mlatiharjo yang mencapai 2 kg cabai dan 1 kg tomat. Persebaran pemanfaatan lahan sempit di kedua lokasi kecamatan termasuk merata. Teknik pengelolaan yang paling banyak digunakan yakni Polybag karena mudah digunakan. Dari jumlah hasil panen yang diperoleh oleh masyarakat di kedua kecamatan tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari karena mereka tidak menjadikan kegiatan Urban Farming menjadi pekerjaan utama tetapi hanya sebagai hobi saja. Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah bersama-sama menjadikan program Pertanian Perkotaan yang berkelanjutan di Kota Semarang, masyarakat dan kelompok saling membantu yang berkelanjutan atas mengembangkan tanaman pangan yang ada di wilayahnya, dan pemerintah perlu melakukan pemetaan secara berkala untuk Pertanian Perkotaan agar mengetahui perkembangan dari kebijakan tersebut.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Lahan Sempit, Pertanian Perkotaan, Tanaman Pangan, Pengelolaan, Ketahanan Pangan, Keluarga.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 01 Apr 2024 02:33
Last Modified: 01 Apr 2024 02:33
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62455

Actions (login required)

View Item View Item