IDENTITAS KULTURAL TOKOH DALAM SKENARIO FILM NGERI-NGERI SEDAP KARYA BENE DION RAJAGUKGUK


NUR AMELIA, 0202521008 (2023) IDENTITAS KULTURAL TOKOH DALAM SKENARIO FILM NGERI-NGERI SEDAP KARYA BENE DION RAJAGUKGUK. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of Tesis] PDF (Tesis)
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu problem identitas yang mendominasi dalam lingkungan masyarakat adalah identitas kultural. Salah satu wujud karya sastra yang membahas mengenai identitas kultural adalah skenario film Ngeri-Ngeri Sedap. Skenario film Ngeri-Ngeri Sedap yang ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk. Skenario tersebut mencerminkan kegelisahan pengarang terhadap permasalahan identitas kultural. Identitas kultural yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga Pak Domu menjadi nyawa skenario film Ngeri-Ngeri Sedap. Dalam karya sastra proses penyimpanan pikiran atau perasaan seseorang menggunakan lambang (simbol) dapat dikaji dengan ilmu semiotika. Teeuw menjelaskan dalam membaca dan menilai karya sastra perlu adanya kode-kode tertentu. Tiga kode yang dikemukakannya yakni kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya identitas kultural tokoh dalam skenario film Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion Rajagukguk. Setelah tiga kode tersebut diketahui maka akan dihubungkan dengan tujuan yang terakhir yakni menganalisis cara tokoh menggunakan identitas kultural dalam hubungan sosial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori semiotik Teeuw dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data penelitian ini adalah skenario film Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion Rajagukguk yang ditulis mulai tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021, dengan jumlah 86 halaman. Hasil dari penelitian ini; 1) Bahasa yang digunakan tokoh sangat mengidentifikasi identitas kultural tokoh. Tokoh Pak Domu memiliki identitas kultural sangat Batak. Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat memiliki identitas kultural kurang Batak. Tokoh Pak Pomo, Neny, dan kedua orang tua Neny memiliki identitas kultural tidak Batak. 2) Kode sastra yang mencerminkan identitas kultural tokoh terlihat dari fakta cerita yakni tokoh dan penokohan, alur dan latar. Tokoh Pak Domu yang memiliki identitas kultural sangat Batak. Tokoh Mak Domu yang memiliki identitas kultural tidak terlalu Batak. Anak�anak Pak Domu yang memiliki identitas kultural tidak terlalu Batak. Tokoh yang tidak Batak yakni Pak Pomo, Produser, Pelawak, Neny, dan kedua orang tua Neny. 3) Identitas kultural tokoh dapat diketahui melalui unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki oleh setiap tokoh. Identitas kultural Pak Domu sangat Batak, sebab Pak Domu memiliki unsur-unsur kebudayaan yang selalu berkaitan dengan budaya Batak. Mak Domu menjalankan budaya Batak sebagaimana mestinya. Anak-anak Pak Domu dan Mak Domu kurang Batak, hal ini karena mereka tidak memiliki unsur-unsur kebudayaan yang terlalu menggambarkan bahwa mereka Batak. Tokoh Pak Pomo merupakan tokoh yang bukan Batak. 4) Tokoh Pak Domu banyak bertentangan dengan tokoh-tokoh lain. Sementara Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat yang sudah mulai membuka diri terhadap perkembangan zaman justru memiliki hubungan sosial yang kurang baik terhadap satu sama lain. Dari hasil penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa identitas tokoh dalam skenario film Ngeri-Ngeri Sedap dapat diketahui dari kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya yang digunakan. Ketiga kode tersebut juga sangat mempengaruhi hubungan sosial antar tokoh.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: identitas; kultural; semiotik; skenario; tokoh
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia, S2
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 25 Mar 2024 06:37
Last Modified: 25 Mar 2024 06:37
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62343

Actions (login required)

View Item View Item