MEIDIANA PUTRI, 0202518003 (2023) ANALISIS WACANA KRITIS NOVEL “DUA GARIS BIRU” (Novel Adaptasi Lucia Priandarini dari Skenario Film Gina S. Noer). Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (TESIS) Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagai alat untuk berkomunikasi, bahasa dapat digunakan dalam berbagai cara termasuk melalui karya sastra yang berbentuk novel. Penggunaan bahasa secara estetis berorientasi imajinasi dan fiktif menjadi ciri umum wacana sastra. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat kandungan makna faktual bahkan sama seperti kenyataan. Salah satu bentuknya berupa novel. Pada zaman sekarang, kehadiran novel tidak hanya sebagai media alternatif untuk menyampaikan pesan, namun juga sebagai media representasi seorang tokoh. Sebagian besar novel dilatarbelakangi oleh kisah pengarang atau tokoh untuk memberikan motivasi dan pembelajaran kepada pembaca. Alhasil tidak hanya pesan yang diperoleh oleh pembaca, namun juga motivasi dan pembelajaran dari seorang tokoh yang menginspirasi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis wacana tokoh novel “Dua Garis Biru” dikonstruksi oleh penulis dalam tataran tekstual (makrostruktur, superstruktur, dan mikrostruktur), kognisi sosial dan konteks sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan metodologis yakni deskriptif kualitatif, dan pendekatan teoteris yakni analisis wacana kritis Van Dijk. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis. Pendekatan metodologis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini difokuskan pada analisis wacana kritis yang terdapat dalam novel “Dua Garis Biru” dengan menggunakan teori analisis wacana kritis van Dijk. Teori analisis Van Dijk mencakup tiga hal yaitu teks, kognisi sosial dan konteks Hasil penelitian menunjukkan bahwa topik yang diangkat tentang pergaulan bebas yang dilakukan oleh sepasang remaja. Alur yang digunakan alur campuran. Bagian-bagian teks yang tersusun secara utuh membentuk suatu skema atau alur dari awal sampai akhir pada setiap bab. Makna atau arti yang ingin disampaikan oleh pengarang ditampilkan melalui latar, detil, praanggapan dan maksud. Elemen retoris wacana Van Dijk berupa grafis dan metafora. Kognisi sosial terdiri dari elemen pengetahuan dan opini atau prasangka; menyajikan pengetahuan pada setiap konteks kejadian menurut pengetahuan pada suatu bidang tertentu dan opini atau prasangka penulis ditunjukkan dengan cara menyampaikan pendapat penulis secara langsung kepada pembaca dan memberikan penilaian terhadap apa yang sedang terjadi. Penulis memberikan penilaian terhadap apa yang sedang terjadi. viii Kesimpulanya analisis konteks sosial novel “Dua Garis Biru” berkaitan dengan masalah kenakalan remaja usia sekolah, kesehatan reproduksi perempuan, dan masalah dominasi perempuan. Ketiga masalah yang tergambar sebenarnya telah menjadi masalah yang sering terjadi di tengah masyarakat kita, mulai dari anak putus sekolah karena hamil di luar nikah, perempuan yang menjadi pemimpin di lembaga atau kantor dan masalah kenakalan-kenakalan yang dilakukan anak sekolah. Pada dasarnya masalah tersebut telah ada sebelum novel ini diterbitkan oleh penulis yang melihat masalah tersebut sebagai bahan konflik di dalamnya

Actions (login required)

View Item