Bunga Arumsah, 0103518051 (2023) KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN RME PADA SISWA SD. Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (TESIS) Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematis dan gaya belajar memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kualitas pembelajaran model Problem Based Learning dengan pendekatan RME terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas IV; (2) Mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik pada pembelajaran model Problem Based Learning dengan pendekatan RME. Penelitian ini adalah penelitian Mixed Mehod Sequential Explanatory. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes kemamapuan berpikir kreatif matematis, kuesioner, observasi, dan wawancara. Populasi penelitain ini adalah siswa kelas IV SDIT Avicenna Lasem. Data kuantitatif dipilih dengan teknik Simple Random Sampling. Data kualitatif diambil berdasarkan gaya belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah. Sampel kualitatif adalah kelas IV B. Sampel kualittaif dipilih Sembilan siswa yang mewakili setiap gaya belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis. Teknik analisis data kuantitatif dengan statistika parametrik uji proporsi, uji beda proporsi, uji t, dan uji beda rata-rata. Teknik analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran model Problem Based Learning dengan pendekatan RME berkualitas; (2) Hasil pencapaian siswa bergaya belajar visul dengan kemampuan awal tinggi memenuhi indikator fluency, originality dan elaboration. Siswa bergaya belajar visual dengan kemampuan awal sedang memenuhi indikator fluency, originality, dan elaboration. Siswa bergaya belajar visual dengan kemampuan awal rendah memenuhi indikator fluency dan elaboration. Siswa bergaya belajar auditorial dengan kemampuan awal tinggi memenuhi indikator fluency, flexibility, dan elaboration. Siswa bergaya belajar auditorial dengan kemampuan awal sedang memenuhi indikator fluency dan originality. Siswa bergaya belajar auditorial dengan kemampuan awal rendah memenuhi indikator fluency dan elaboration. Siswa bergaya belajar kinestetik dengan kemampuan awal tinggi memenuhi indikator fluency, originality dan elaboration.Siswa bergaya belajar kinestetik dengan kemampuan awal sedang memenuhi indikator fluency dan originality. Siswa bergaya belajar kinestetik dengan kemampuan awal rendah memenuhi indikator fluency

Actions (login required)

View Item