Dwi Laila Sani, 7311416120 (2022) ANALISIS PERILAKU HERDING INVESTOR PADA SEKTOR TERSIER DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE DESEMBER 2014-NOVEMBER 2019. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (Skripsi) Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Bursa Efek Indonesia meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) bagi umat muslim yang ingin berinvestasi. Kapitalisasi JII cenderung meningkat setiap tahun. Selama beberapa tahun terakhir kapitalisasi sektor tersier juga mengalami peningkatan. Hal tersebut diduga dapat memicu perilaku herding di bursa Indonesia. Perilaku herding masuk kedalam kategori behavioral bias social dan didefinisikan sebagai perilaku investor yang meniru investor lain dalam bertransaksi di bursa efek. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku herding ditemukan pada sektor tersier di Jakarta Islamic Index (JII) baik saat kondisi pasar naik maupun saat kondisi pasar turun. Total sampel yang masuk kedalam kriteria penelitian ini adalah 6 perusahaan yang tercatat pada sektor tersier di JII. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai return saham mingguan dari IHSG dan JII dari Desember 2014 hingga November 2019. Perilaku herding dideteksi menggunakan metode CCK (2000) dengan melihat hubungan antara dispersi return saham (CSAD) dan return pasar kuadrat. Hasil penelitian diperoleh hubungan CSAD dengan return pasar kuadrat adalah non linier, negatif dan tidak signifikan untuk keseluruhan sektor tersier. Pada saat kondisi pasar naik, hubungan CSAD dengan return pasar kuadrat adalah non linier, negatif, dan tidak signifikan. Sedangkan, pada saat kondisi pasar turun hubungan CSAD dengan return pasar kuadrat adalah non linier, positif, dan tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan perilaku herding pada sektor tersier di Jakarta Islamic Index (JII), baik saat kondisi pasar naik maupun saat kondisi pasar turun. Saran yang dapat disampaikan yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain, bagi kalangan regulator hendaknya mempertimbangkan dengan matang sebelum membuat kebijakan yang mempengaruhi pasar modal. Bagi investor, hendaknya melakukan analisis teknikal dan fundamental sebelum membuat keputusan investasi agar tidak mengikuti kawanan investor lain.

Actions (login required)

View Item